Pasuruan (wartabromo.com) – Lonjakan kasus covid-19 di Kabupaten Pasuruan beberapa waktu lalu, disebabkan akibat pola hidup salah yang kerap dilakukan oleh masyarakat menghadapi kondisi pandemi saat ini.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Pasuruan, dr Sujarwo mengatakan, pola hidup sehat dan ketidaktaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjahui kerumunan dan mengurangi mobilitas tidak diterapkan dengan baik sehingga cenderung abai selama pandemi.
Kondisi itu, lanjutnya, diperparah dengan munculnya varian virus covid-19 baru yakni varian delta.
“Sudah banyak yang lupa dan tidak taat prokes ditambah maraknya hoax yang menyesatkan serta munculnya varian baru yakni varian delta, ” ujarnya pada wartabromo.com.
Varian baru tersebut tidak seperti virus varian sebelumnya yakni bisa menyerang siapa saja baik usia tua maupun muda serta proses perkembangan virusnya sangat cepat.
“Varian delta itu lebih cepat menular dan sulit juga penangananya, ” terangnya.
Pihaknya menghimbau agar masyarakat lebih taat lagi untuk menerapkan protokol kesehatan yang disarankan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjahui kerumunan dan mengurangi mobilitas. Selain itu, janganlah takut untuk berobat jika mengalami gangguan kesehatan.
“Sebaiknya kalau sudah merasa (badan) tidak enak. Istirahat di rumah dan kalau merasakan hilang indra penciuman harus segera konsultasi ke dokter,” pesannya.
Sementara itu, paska pemberlakukan PPKM di wilayah Jawa – Bali termasuk di Kabupaten Pasuruan. Kasus aktif covid-19 berangsur menurun dan pasien yang sembuh mulai banyak.
Data satgas Covid-19 Kabupaten Pasuruan per 24 agustus 2021, pasien terkonfirmasi sebanyak 8194 dan pasien sembuh mencapai 7366 orang. (/yog)