Kasus aktif di Kota Probolinggo masih tinggi. Berbagai upaya terobosan dilakukan pemerintah daerah untuk membantu warga. Di antaranya program bernama Bos Dilan dan Batman. Apa itu?
Laporan: Sundari Adi Wardhana, Probolinggo
BATMAN di Kota Probolinggo berbeda dengan Batman yang ada di Gotham City dalam cerita besutan DC Comics. Melainkan akronim dari Bantuan Bagi Warga Isolasi Mandiri. Digagas oleh Camat Mayangan M Abas, mengingat banyaknya warga di wilayahnya yang melakukan isolasi mandiri (Isoman). Saat diiluncurkan pada akhir Juli lalu, ada 185 warga di Kecamatan Mayangan yang menjalani Isoman.
Paket bantuan yang diberikan yakni berupa masker, vitamin, bahan minuman herbal kayu secang dan wedang secang yang bisa diminum langsung serta sembako. Bersama 3 pilar, yakni TNI-POLRI, petugas mendatangi warga yang menjalani isoman di rumah. Yang didatangi adalah warga yang berkenan menerima bantuan secara langsung.
“Kami ingin memberikan support dan memastikan warga tetap melaksanakan protokol kesehatan. Mudah-mudahan bermanfaat dan paling tidak bisa membantu warga yang isoman,” kata Abas.
Menyapa dan mendengarkan pengalaman warga yang jalani isoman. Di antara mereka ada yang baru saja pulang dari rumah sakit. Ada juga yang pulang dari rumah karantina di rusunawa Mayangan. Mereka harus melanjutkan isoman di rumah setelah dinyatakan negatif.
Ada juga yang masih positif covid. Namun, tanpa gejala dan terlihat sehat-sehat saja. “Sekarang saya sudah sehat setelah 10 hari dirawat di rumah sakit. Harus pakai ini (tangannya mengarah ke masker yang dipakai), tidak boleh kemana-mana,” cerita seorang pria penyintas Covid 19 di bilangan Jalan Imam Bonjol.
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin beberapa waktu lalu menyempatkan diri berkeliling ke rumah warga yang isoman. Hadi pun berpesan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan. Seperti tetap memakai masker, tidak keluar rumah, berjemur di tempat yang tidak banyak orang. Hingga melarang orang bertamu ke rumah.
“Upaya dari kecamatan dan kelurahan membagikan minuman herbal, vitamin dan sembako, saya rasa sangat bermanfaat untuk warga. Karena warga yang sedang isoman membutuhkan banyak kebutuhan,” sebut Hadi.
Ia berharap di lingkungan sekitar kompak, ketika ada warga yang menjalani isoman. Pihak kelurahan hingga RT dan RW, serta didampingi Babinsa, Babinkamtibmas, memastikan kelangsungan kebutuhan warga tersebut.
“Saya melihat ada yang membantu memberi makan untuk warga isoman, itu luar biasa dan patut saya apresiasi. Ayo peduli tetangga, saudara yang kena musibah. Sebagai warga, sebagai sesama muslim mari saling membantu,” ujarnya.
Bagaimana dengan Bos Dilan? Ya, Bos Dilan atau Bantuan Sosial Delivery Lansia adalah program pengantaran bantuan sosial dari pemerintah ke rumah warga penerima. Sasarannya adalah lansia, disabilitas dan yatim piatu yang belum pernah mendapatkan bantuan.
“Inisiasi bersama dari unsur pemerintahan, kelurahan, unsur masyarakat ada LPM, kemudian unsur 3 pilar juga. Kira-kira bagaimana sih peran kita untuk meminimalisir resiko lansia kalau mengambil bantuan. Jadi, teman-teman ini yang langsung mendistribusikan (bantuan) ke lokasi,” jelas Camat Wonoasih, Deus Nawandi.
Pendamping Disabilitas Kecamatan Wonoasih Rohim menambahkan, bantuan Bos Dilan yang disalurkan yakni berupa uang senilai Rp900 ribu. Bantuan sosial bagi penyandang disabilitas itu, berasal dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. “Disalurkan per 3 bulan sekali,” ungkapnya.
Wali Kota Probolinggo mengatakan Batman dan Bos Dilan merupakan salah satu upaya pemerintah kota untuk menekan penyebaran Covid-19. Apalagi mobilitas warga selama PPKM Darurat dibatasi. Sehingga inovasi-inovasi pelayanan patut diapresiasi.