Pasuruan (wartabromo.com) – Berada di posisi menjadi karyawan terkadang membuat seseorang merasa ingin segera pensiun dini. Pasalnya, semakin cepat pensiun, semakin banyak waktu yang dimiliki untuk mengistirahatkan diri dan menikmati hari-hari.
Sayangnya, untuk bisa pensiun dini tidaklah mudah. Sebelum itu, penting diketahui, pensiun dini adalah keluarnya seseorang dari pekerjaan lebih cepat dari waktu yang sudah ditentukan perusahaan atau instansi.
Kendati demikian, banyak kaum muda yang memaksakan diri untuk pensiun dini sebab merasa telah memiliki cukup tabungan. Padahal, dilansir dari liputan6.com, seseorang yang siap pensiun dini memiliki tanda-tanda tersendiri.
Apa saja? Yuk, simak!
1. Bebas dari Utang
Tanda pertama adalah bebas dari utang. Baik utang berupa pinjaman belajar, kendaraan, tempat tinggal dan lain sebagainya. Apabila masih memiliki utang, maka orang tersebut masih belum siap untuk pensiun dini.
2. Punya Tabungan Pensiun
Rekening pensiun yang diuntungkan pajak adalah cara bagus untuk menabung bagi masa depan. Pasalnya, penghasilan akan meningkat karena ditangguhkan pajak dari waktu ke waktu.
Setelah pensiun, penarikan akan dikenakan pajak penghasilan biasa, tetapi pensiun sebelum usia 59 berarti membayar denda penarikan awal 10 persen. Untuk itu, apabila sudah memiliki tabungan tersendiri untuk hal ini, maka sudah dipastikan kamu siap pensiun dini.
3. Biaya Kesehatan Terpenuhi
Biaya kesehatan bisa sangat mahal sedangkan pensiun dini mengharuskan seseorang memiliki sebuah rencana tabungan yang akan mencukupi biaya medis selama bertahun-tahun setelah pensiun.
Jika kamu telah mencukupinya melalui rencana pasanganmu atau bos, ini bisa menjadi indikasi berikutnya bahwa kamu bisa pensiun dini. Lihatlah betapa mahalnya biaya sewa ambulan, cek darah, serta resep-resep non-generik.
4. Memiliki Rencana atau Proyek Baru Untuk Pensiun
Pensiun dini perlu dikelola secara bijak dan harus jelas proyeksi ke depannya. Jika hanya mengakibatkan menganggur, hal ini akan menggiring seseorang kepada pensiun dini yang menyengsarakan serta meningkatkan kebiasaan konsumtif. (trj/may)