Prigen (WartaBromo.com) – Selama PPKM, Taman Safari Indonesia (TSI) Prigen tutup. Praktis tidak ada pemasukan dari wisatawan, sehingga pengelola memutar otak agar sekitar 2.000 satwa yang dinaungi bisa tetap hidup. Salah satunya, dengan membuka donasi.
Area GM Taman Safari Indonesia Prigen Diaz Yonadie mengungkapkan, pihaknya mengikuti aturan pemerintah bahwa selama PPKM TSI Prigen tutup. Di satu sisi, TSI harus memperhatikan kelangsungan hidup satwa.
“Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat yang berkenan memberikan donasi berupa pakan, atau cash untuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup satwa,” ungkap Diaz, dikutip dari tvonenews.com, Rabu (11/8/2021).
Donasi untuk satwa TSI Prigen ini sudah dibuka sejak beberapa hari yang lalu. Menurut Diaz, masyarakat merespon positif dengan menyumbangkan sejumlah uang dan pakan.
“Sampai 3 Agustus lalu, donasi yang terkumpul mencapai Rp 94 juta. Tentu belum mencukupi kebutuhan, karena jumlah satwa kami ada 2 ribuan,” ujarnya.
Diaz membeberkan, bahwa dalam sehari pihaknya harus menggelontorkan uang Rp 30 juta sampai Rp 40 juta per hari untuk kebutuhan pakan satwa. Untuk itu, pihaknya juga tidak berpangku tangan sepenuhnya pada donasi para dermawan.
“Tentu kami sudah menyiapkan cadangan makanan dan cara lain untuk tetap menjaga kelangsungan hidup satwa yang ada,” ucapnya.
Tak hanya kali ini TSI tutup karena pandemi Covid-19. Tahun lalu bahkan, kata Diaz, TSI Prigen tutup selama 3 bulan. “Dan tahun lalu kita tetap survive,” imbuhnya.
Diaz berharap bahwa pemberlakuan PPKM tak berlangsung berkepanjangan lebih dari 3 bulan. Sehingga, kelangsungan hidup satwa tetap bisa terjaga.
Meskipun demikian, Diaz memastikan bahwa kondisi satwa saat ini tetap terpelihara dengan baik. Dan stok untuk pakan satwa aman. “Boleh dikatakan aman. Tapi sekali lagi, karena pandemi ini tidak tahu sampai kapan, harapannya bahwa PPKM ini tidak terlalu lama,” urainya.
Lalu sampai kapan donasi ini berlangsung? Diaz mengatakan, donasi ini dibuka sampai pemberlakukan PPKM. Meski demikian, pihaknya tidak menutup kemungkinan jika tetap ada organisasi, individu atau donatur yang memberikan donasi, pihaknya akan tetap menerima bantuan.
“Yang terpenting untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan satwa, seperti harimau sumatra, dan satwa lain. Dan tentunya kami berharap agar pandemi segera berlalu dan kehidupan kita kembali normal.” tandas Diaz dikutip dari tvonenews.com. (oel/asd)