Semua berawal dari flyer yang masih belum diketahui pembuatnya siapa. Flyer ini berisi provokasi untuk aksi menolak PPKM.
Hingga akhirnya aksi pecah, kantor polisi dirusak, gas air mata ditembakkan.
Polisi masih memburu aktor dibalik poster yg membuat pemuda ini terseret provokasi.