Beji (WartaBromo.com) – Hujan masih turun meski sudah memasuki musim kemarau pada bulan Juli. Hujan deras yang terjadi pada Jumat (9/7/2021) malam, mengakibatkan sebagian wilayah Kecamatan Bangil dan Beji terendam banjir.
Di Kecamatan Beji, banjir merendam wilayah Dusun Pasinan, Desa Beji. Di Kecamatan Bangil, banjir merendam sebagian Desa Manaruwi dan Masangan.
“Ketinggiannya antara 30-40 cm,” kata Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Ridwan Harris saat dikonfirmasi WartaBomo, Sabtu (10/7).
Harris menguraikan, banjir yang merendam sebagian wilayah ini disebabkan oleh anomali cuaca. Terjadi sejak kemarin hingga hari ini, adanya pergerakan awan di sekitar Kabupaten Pasuruan yang menyebabkan hujan dengan curah hujan cukup tinggi dan berpotensi menimbulkan banjir.
“Di sebagian wilayah yang sering dilanda banjir,” urainya.
Terkait tindakan yang akan diambil, Harris menyatakan belum bisa mengukur. Pasalnya, banjir yang terjadi ditimbulkan oleh hujan di masa pancaroba.
“Jadi tindakan awalnya mengimbau kepada masyarakat bahwa dua hari ini, mulai kemarin, ada potensi terjadinya hujan lebat yang kemungkinan besar menimbulkan genangan di daerah yang biasanya mengalami genangan,” bebernya.
Terpisah, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Geofisika Pasuruan Suwarto mengakui adanya anomali cuaca. Pasalnya, seharusnya pada bulan Juli sudah memasuki musim kemarau.
“Anomali cuaca ini dipengaruhi MJO (Madden Julian Oscillation) dan (gelombang) rossby, di mana perkiraan kami awal Juli sudah melemah, tapi ternyata masih ada. Dan memang ini hampir merata,” jelas Suwarto.
Diterangkan Suwarto, hal ini yang menyebabkan suhu di Samudera Hindia lebih hangat. Sehingga menyebabkan pertumbuhan uap air yang ada di Pulau Jawa.
“Sehingga, beberapa wilayah berpotensi hujan lebat, untuk daerah-daerah yang rawan banjir, perlu mewaspadai,” tandasnya. (oel/asd)