Pasuruan (wartabromo.com) – Aphelion adalah fenomena alam saat Bumi berada di titik paling jauh dari Matahari. Fenomena ini terjadi karena orbit Bumi yang melingkar tidak sempurna.
Dilansir dari akun Instagram resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), puncak peristiwanya telah terjadi pada, Selasa (06/07/2021) pukul 05.27 WIB tadi.
Tidak seperti kejadian astronomi lainnya, fenomena Aphelion tidak bisa dilihat, tetapi dapat dirasakan dampaknya oleh masyarakat, yakni suhu udara yang terasa lebih dingin.
“Mengingat posisi Matahari saat ini berada di belahan Utara, maka tekanan udara di belahan Utara lebih rendah dibanding belahan Selatan yang mengalami musim dingin,” tulis LAPAN dalam postingan di Instagram.
Tak hanya suhu udara saja yang terasa dingin, dampak lain dari terjadinya fenomena Aphelion adalah matahari terlihat sedikit lebih kecil. Namun, meski begitu, LAPAN menjelaskan dampak atas fenomena ini tidak ada yang signifikan, alias normal-normal saja.
“Secara umum, tidak ada dampak yang signifikan pada Bumi, suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi hari ini dan nanti sampai dengan Agustus merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau,” jelas LAPAN dalam postingannya.
Lantas, kenapa bisa suhu di bumi terasa sedikit lebih dingin dibanding biasanya? Sebab, tutupan awan yang sedikit membuat tidak ada panas dari permukaan Bumi yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari.Kemudian dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan. (trj/may)