Leces (wartabromo.com) – Pasutri di Leces, Kabupaten Probolinggo, polisikan menantunya sendiri usai terjadi baku hantam. Sang menantu tersulut emosi, setelah istrinya yang baru melahirkan, dibawa paksa untuk tinggal di rumah mertuanya.
Pasutri Saiful (45) dan Sriani (42), warga Desa Pondok Wuluh, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, terpaksa melaporkan sang menantu, pada polisi. Bermula ketika Sofiatun Ningsih (25), yang tak lain adalah anak kandungnya sendiri, melahirkan anak kedua.
Persalinan anak kedua itu dijalani Sofiatun, dengan operasi Caesar sekitar tiga minggu yang lalu.
“Tapi tidak pamit, malah langsung dibawa ke rumah mertua. Waktu itu, istri saya minta tolong saya untuk pulang ke rumah kami sendiri,” tutur Hadi Saputra (25), menantu Saiful, Selasa (6/7/2021).
Saat itu, keadaan sedikit tegang. Lantaran kedua orang tua ini berniat mempertahankan sang anak yang baru selesai melahirkan, agar dirawat di rumahnya. Sampai akhirnya cekcok dan suasana semakin memanas.
“Saya dipukul dahulu pakai bambu, di pelipis kiri sini. Ya saya balas. Saya pukul juga pakai bambu,” kata Hadi.
Akibat saling hantam itu, mertua dan menantu ini sama-sama cidera. Saiful, si mertua menderita luka robek di bagian kepala bagian belakang. Sampai harus di jahit sebanyak empat simpul. Sedangkan sang menantu, atau si Hadi, hanya menderita luka lecet di pelipis sebelah kiri. Sementara Sriani, hanya menderita lebam di lengan kiri.
Sementara itu, Saiful menampik jika dirinya marah-marah. “Maksud kami itu merawat anak dan istrinya, karena baru melahirkan. Kalau sudah sembuh, ya pulang lagi tidak apa. Kok malah marah-marah,” jelas Saiful, dengan bahasa madura yang kental.
Atas kejadian itupun, Saiful melaporkan permasalahan itu ke polisi. Kapolsek Leces, AKP Ahmad Ghandi menyebut, pihaknya saat ini masih berusaha mediasi antara kedua pihak.
“Karena biar bagaimanapun, keduanya masih ada hubungan keluarga. Kami arahkan untuk mediasi. Apalagi anaknya yang kedua ini kan masih kecil. Perlu kasih sayang orang tuanya,” kata Ghandi. (lai/saw)