Tongas (WartaBromo) – Kecakapan atau skill membuat kerajinan sangat membantu warga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid-19. Peluang itu ditangkap oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Probolinggo memberikan pelatihan rajut kepada belasan warga di Kecamatan Tongas. Sebagai upaya pemulihan ekonomi warga.
Sedikitnya ada 15 warga yang dipilih untuk mengikuti pelatihan yang berlangsung di Balai Desa Wringin Anom, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Program pelatihan itu dilaksanakan sejak Senin (14/6/2021) hingga Jumat (18/6/2021). Selama 5 hari, peserta mendapatkan materi dari Shofy, perajin rajut/handycraft dari Desa Tongas Kulon, Kecamatan Tongas, dan Sharma Budipertiwi perajin rajut dan batik dari Kecamatan Tegalsiwalan.
“Ilmu pengetahuan merajut ini, sangat bermanfaat dan mendukung terhadap perekonomian masyarakat. Dengan keterampilan merajut yang dimilikinya dapat dikembangkannya, sehingga hasil rajutannya dapat dijual untuk menambah penghasilan sehari-hari,” sebut Kepala DP2KB, dr. Anang Budi Yoelijanto, yang didampingi Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Umi Setyowati.
Pelatihan di tengah pandemi Covid-19 itu, dilaksanakan sesuai protokol kesehatan (Prokes). Selama 5 hari mendapat bimbingan dan pelatihan dari pemateri, mereka diwajibkan memakai masker. Ke-15 peserta dibagi dalam kelompok kecil sehingga tidak terjadi kerumunan. Jarak antar peserta dan jarak dengan pelatih, sesuai anjuran Prokes.
Dokter Anang menyebutkan pelatihan rajut itu, sesuai dengan kebijakan Bupati Probolinggo, P. Tantriana Sari. Dimana Bupati Probolinggo ingin memunculkan dan mencetak perempuan-perempuan yang kreatif, khususnya ibu rumah tangga (IRT). Kreasi produk yang dihasilkan dapat dijual, sehingga mampu menopang ekonomi keluarga di masa pandemi.
“Dengan munculnya perempuan-perempuan kreatif dan berwirausaha dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, terlebih pada situasi pandemi Covid-19. Ini sebuah langkah awal supaya masyarakat menjadi lebih maju perekonomiannya, bangkit dan tangguh menghadapi pandemi,” kata mantan Kepala Dinas Kesehatan itu.
Pada sesi pembukaan, para peserta memperoleh peralatan dan bahan dari DP2KB Kabupaten Probolinggo. Belasan peserta diwajibkan mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir selama 5. Mereka akan mendapatkan sertifikat pelatihan. Pasca itu, akan mendapat pendampingan supaya kualitas produk yang dihasilkan bagus dan layak dijual.
“Dengan munculnya potensi keterampilan merajut dan memiliki hasil yang baik, Pemerintahan Desa Wringin Anom akan membantu kaum perempuan yang memiliki keterampilan merajut dalam segi pemasarannya,” sebut Sekcam Tongas, Sumarno. (saw/**)