Lumajang (WartaBromo.com) – Beberapa waktu lalu Thoriqul Haq, Bupati Lumajang melakukan sidak pungutan liar di timbangan truk pasir. Ia mengaku sempat diancam dibunuh setelah melakukan sidak tersebut.
Hal ini diungkap Cak Thoriq -sapaan akrabnya- saat hadir dalam Mata Najwa pada Rabu (16/06/2021). Cak Thoriq mulanya menjelaskan mengenai sidang pungli truk pasir yang merugikan negara. Najwa Shihab kemudian menanyakan terkait hal yang dialami Cak Thoriq setelah melakukan langkah tersebut.
“Diancam dibunuh, melalui WhatsApp, pasti dengan nomer yg tidak bisa diidetifikasi,” kata Cak Thoriq.
Orang nomor 1 di Lumajang ini sempat merasa khawatir. Sebab, selain mengancam membunuh dirinya, juga turut membawa keluarga Cak Thoriq.
“Sampai memfoto sekolahnya anak saya dan saya punya anak pertama yang sekolahnya di Surabaya, sementara saya di Lumajang,” lanjutnya.
Saat itu Cak Thoriq mengaku tetap berupaya untuk tetap melakukan hal yang seharusnya. Ia menganggap ancaman ini sebagai tantangan kepemimpinannya.
“Saya punya prinsip, yang jelas kita harus menata mekanisme yang benar,” tutupnya.
Sekadar diketahui Cak Thoriq pada 2019 lalu sempat ngamuk saat melakukan sidak di timbangan pasir. Pasalnya, perusahaan pihak ketiga iti diduga telah melakukan pemalsuan karcis dengan mengatasnamakan Pemkab Lumajang.
Selain itu, penarikan ini juga diakui tanpa ditimbang. Tarifnya per truk bisa mencapai Rp150 ribu. (may/ono)
Simak videonya: