M. Suci Mardiko, Juragan Kuliner Pasuruan dengan Omset Ratusan Juta Rupiah Perbulan ini sudah mulai memiliki naluri bisnis sejak berada di bangku kuliah. Di tahun 1996 saat masih kuliah di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, dia sempat keliling dari satu kos ke kos lain untuk berjualan jilbab dan sandal.
Lulus kuliah, Koko kemudian bekerja sebagai sales take order sebuah produk shampo. Namun saat itu, lingkungan kerjanya kurang nyaman. Koko pun memutuskan resign dari perusahaan tersebut.
Langkah pertama Koko di Pasuruan setelah diterima kerja di salah satu perusahaan di PIER. Tahun 2004 naluri bisnisnya bangkit lagi dengan menyambi berdagang kain perca dan distributor air minum dalam kemasan. Namun tak lama kemudian, usahanya kolap karena ditipu orang.
Tak pantang menyerah, setahun kemudian Koko kembali berbisnis di bidang kuliner dengan mendirikan BuburQ. Perjalanan BuburQ juga tidak semulus yang dikira. Walau sempat tersebar di berbagai penjuru Indonesia, namun outlet-outletnya kemudian gulung tikar.
Pelajaran dari kasus BuburQ menjadikan Koko kemudian mendirikan katering. Berlanjut ke pembukaan rumah makan prasmanan Godhong Kates. Barulah BuburQ kembali hidup setelah dibangun dengan model resto. (red)