Probolinggo (WartaBromo) – Aksi penyerangan M Hasanuddin terhadap KH Ahsan Qomaruzzaman (32), salah satu pengasuh Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, Kabupaten Probolinggo sudah selesai. Korban meminta warganet hentikan penyebaran video terkait kasus itu.
“Masalah itu sudah selesai, kami sudah memaafkan pelaku, dan alhamdulilah polisi dan keluarga akan mengirimnya ke rumah sakit jiwa. Semoga diberikan kesembuhan,” kata KH. Ahsan Qomaruzzaman saat ditemui di Polres Probolinggo pada Jumat, 21 Mei 2021.
Ia juga meminta kepada semua warga, utamanya warganet untuk tidak lagi membagikan ulang video penyerangan pada dirinya. “Perlu kami terangkan, yang dilemparkan itu bukan piring melainkan nasi. Karena di media sosial bermacam-macam narasinya. Mohon kiranya untuk tidak menyebarkan lagi,” ujar pria yang karib dipanggil Nun Aka itu.
Seruan serupa juga disampaikan Koordinator Keamanan PZH Genggong, KH. Hassan Ahsan Malik. “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, alumni dan media untuk menghentikan penyebaran video itu. Apalagi dengan judul-judul dan klaim-klaim tertentu demi konten atau followers (pengikut),” imbaunya.
Khusus kepada keluarga pelaku, ia meminta agar M. Hasanuddin benar-benar dijaga. Sebab, upaya pelaku untuk mengganggu keluarga pengasuh PZH Genggong tidak cuma sekali saja. Dari pemeriksaan ponsel pelaku, diketahui jika Hasanuddin pernah memfoto rumah salah satu pengasuh.
“Pihak keluarga betul-betul menjaga yang bersangkutan agar tidak ke Genggong lagi. Hal itu demi keamanan beliaunya sendiri. Mudah-mudahan diberikan kesembuhan oleh Allah SWT,” tanda kiai muda yang karib dipanggil Nun Alex itu.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, KH Ahsan Qomaruzzaman (32), salah satu pengasuh Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, Kabupaten Probolinggo diserang oleh orang tak dikenal. Peristiwa penyerangan itu terjadi pada Sabtu sore, 15 Mei 2021. Lokasinya di Pondok Baitis Sholihin, Desa Temenggungan, Kecamatan Krejengan atau Genggong timur. Pondok ini diasuh oleh KH. Moh. Hasan Ainul Yaqin, putra KH. Moh. Hasan Saifurridzal.
Informasi yang beredar, pelaku sempat menanyakan kiai di Pesantren Genggong yang menikah dengan anaknya Rhoma Irama. Kiai yang dimaksud adalah KH. Moh. Hasan Ainul Yaqin, yang tak lain merupakan mantan suami Debby Rhoma Irama. Tamu itu kemudian ditemui oleh Nun Aka dan dipersilahkan makan. Dihormati dan dijamu layaknya tamu lain yang berkunjung. Namun, saat memegang piring malah dilemparkan ke tuan rumah.
Polisi kemudian memeriksa kejiwaan pelaku di 2 rumah sakit, yakni RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo dan RSJ Lawang Malang. Hasilnya, dokter ahli kejiwaan di 2 rumah sakit itu, menyatakan pelaku alami gangguan jiwa. (saw/saw)