Pasuruan (WartaBromo.com) – Gelombang PHK terus mengancam di tahun kedua pandemi melanda penjuru negeri.
Hal itu dinyatakan Ketua DPW Sarikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi) Suryono Pane di sela peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day) yang jatuh pada 1 Mei.
“Per Triwulan pertama tahun ini saja, sudah ada seribu lebih karyawan yang di PHK. Itu di luar jumlah pekerja yang di-PHK tahun lalu,” terang Suryono.
Yang perlu dicermati, kata Suryono, praktik PHK, sebagian besar bukan sebagai upaya efisiensi. Melainkan kondisi perusahaan yang sedang pailit alias bangkrut.
Sebagai contoh adalah PT. INP (inisial) yang berlokasi di Gempol. Dikatakan Suryono, sekitar 600 karyawan terpaksa di PHK lantaran perusahaan dinyatakan pailit oleh Pengadilan Tata Niaga.
Suryono menilai, maraknya tren perusahaan yang pailit saat ini tak lepas dari pandemi yang tak kunjung berakhir. Situasi itu menyebabkan pendapatan perusahaan turun yang pada akhirnya gagal membayar tanggungan kepada pihak ketiga.
“Dan ini tidak hanya terjadi di Pasuruan, tapi juga beberapa daerah di Jawa Timur. Seperti Sidoarjo dan Surabaya,” ungkap aktivis buruh yang berprofesi sebagai pengacara ini.
Di Jatim sendiri, berdasar data yang masuk ke Sarbumusi, sudah ada 10.000 pekerja yang di-PHK sejak awal tahun ini. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa waktu ke depan.
Sementara itu, sebagai bentuk solidaritas, Sabtu (1/5/2021) sore, DPW Sarbumusi Jatim menggelar shalawatan guna memperingati May Day 2021.
Dalam kegiatan itu, juga dilakukan pembagian bingkisan paket Lebaran kepada 1.000 pekerja yang menjadi korban PHK. (oel/asd)