Bantaran (WartaBromo.com) – Tiga oknum anggota LSM diduga memeras pengecer bensin di Desa Besuk, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo. Saat peristiwa terjadi, seorang oknum anggota Sabhara Polres Probolinggo Kota menemani mereka.
Menurut Perangkat Desa Besuk bernama Nur, peristiwa intimidasi dan pemerasan itu menimpa Sugianto (40), warga Dusun Bata.
Ceritanya, pada Jumat, 23 April 2021, sekitar pukul 05.00 WIB, toko Sugianto didatangi oleh 3 orang tak dikenal mengendarai Avanza. Mereka mengaku dari Polda Jatim ketika ditemui oleh Halima (65), ibu Sugianto.
“Mereka mengatakan Sugianto menimbun bahan bakar minyak (BBM). Terus bertanya di mana tempat penyimpanan atau penimbunan bensin. Nada bicara mereka kasar,” tutur Nur pada Minggu, 25 April 2021.
Halima yang ketakutan kemudian membangunkan anaknya. Sugianto lantas bangun dan menemui ketiganya. Ia juga mengajak oknum anggota LSM itu ke dalam rumahnya. Namun hanya seorang yang ikut masuk, sedangkan dua orang tetap berada di depan toko.
Lelaki yang masuk ke ruang tamu itu lantas menuduh Sugianto menimbun BBM. Tudingan pelanggaran hukum itu dibantah. Karena Sugianto hanya kulakan di SPBU dan dijual kembali kepada masyarakat secara eceran.
“Oknum LSM itu mendesak Sugianto mengakui jika menimbun BBM. Tidak sampai meminta uang atau bicarakan uang untuk damai. Ya hanya mendesak agar mengaku salah,” sebutnya.
Dituturkan, waktu itu mereka berusaha mengajak Sugianto ke Mapolres Probolinggo Kota. Hanya saja Sugianto merasa heran, karena desa tempatnya berdomisili tidak termasuk wilayah hukum Polres Probolinggo Kota.
“Apalagi saat dimintai KTA (kartu tanda anggota kepolisian) dan surat tugas, mereka tak mampu menunjukkannya. Sehingga ia menghubungi saya untuk datang ke rumahnya,” lanjut Nur.
Saat Nur masuk ke ruang tamu, lelaki itu sudah keluar. Berkumpul bersama dua rekannya di tepi jalan. Sehingga Nur pun mendatangi ketiganya. Ketika Nur menanyakan surat tugas dan kartu anggotanya, mereka tetap tidak bersedia.
Sebagai perangkat desa, Nur menghubungi anggota Polsek Bantaran. Anggota ini datang tanpa mengenakan seragam. Ketika anggota Polsek Bantaran, menanyakan kartu anggotanya, mereka hanya menunjukkan kartu anggota LSM.
Bahkan salah satu dari mereka, balik menanyakan identitas anggota Polsek Bantaran. Setelah diberitahu dari anggota polsek, ketiga pelaku berusaha menghindar.
“Malah mengajak ke Polres,” ungkap Nur.
Kejadian itu rupanya dipantau oleh warga sekitar. Warga datang ke lokasi dan berusaha mecegah mereka agar tidak pergi. Ketegangan tak terhindarkan ketika massa semakin banyak. Adu mulut terjadi dan suasana semakin gaduh.
Ketika warga berusaha menghakimi mereka, seorang anggota Polres Probolinggo Kota datang. Oknum berinisial MJ tersebut keluar dari Avanza putih yang dikendarai oknum LSM.
“Ia keluar dari mobil berusaha melerai agar warga dan korban tidak emosi. Kemudian, ketiga pria itu pergi bersama dengan polisi,” tandas Nur.
Kejadian itu, dibenarkan oleh Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Rizki Santoso ketika dikonfirmasi secara terpisah oleh WartaBromo.
“Kejadiannya kan habis subuh, kami sudah telepon ke kapolsek dan kanitreskrim, memang membenarkan adanya peristiwa itu. Sempat ramai, bahkan hampir dikeroyok oleh warga,” kata kasatreskrim melalui sambungan seluler.
Ketiga oknum LSM dan polisi itu kemudian dibawa ke Mapolres Probolinggo Kota. Polsek Bantaran pun berusaha menggali keterangan kepada Sugianto. Namun, tidak berhasil menemuinya.
Terkait keterlibatan oknum anggota kepolisian, kasatreskrim memberikan kalimat bantahan. Menurutnya anggota polisi itu memang bersama dengan 3 oknum LSM. Tetapi tidak mengetahui kalau ada upaya intimidasi atau bahkan pemerasan.