Pasuruan (WartaBromo.com) – Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah Kabupaten Pasuruan pada Kamis (1/4/2021) sore hingga malam, menyebabkan banjir menggenangi sedikitnya 3 kecamatan. Di antaranya sejumlah desa di Kecamatan Gempol, Beji, dan Bangil terendam banjir.
Dari pantauan WartaBromo, di Jalan Raya Gempol, Viaduk, Desa Gempol, Kecamatan Gempol, sampai pukul 11.30, ketinggian air masih sekitar 30 cm.
Sejumlah pengendara mobil memilih putar balik, baik dari arah Pasuruan maupun sebaliknya.
Sejumlah pengendara motor yang melintas mengalami mogok. Beberapa di antaranya menuntun sepedanya lantaran mesin mati.
Menurut Camat Gempol Taufiqul Ghony, akibat hujan deras kemarin berakibat pada banjir menggenangi beberapa desa di Kecamatan Gempol. Diantaranya Desa Karangsono, Desa Kejapanan, Desa Bulusari, Desa Gempol, dan Desa Legok.
“Tapi untuk Desa Bulusari, Kejapanan dan Karangsono sudah surut, kemarin banjirnya sudah lewat, tinggal Legok, Gempol dan Perumahan GCA itu yang masih tinggi,” kata Ghony, Jumat (2/4/2021).
Untuk penanganan kedaruratan, pihak kecamatan beserta desa dan BPBD Kabupaten Pasuruan memberikan bantuan nasi bungkus untuk warga yang terdampak di Desa Legok dan Desa Gempol.
“Di perumahan Gempol Citra Asri, yang ikut Desa Kejapanan memang belum tersentuh,” sambungnya.
Dari pantauan WartaBromo., di Perumahan Gempol Citra Asri (GCA) ketinggian air di jalan perumahan mencapai pinggang orang dewasa. Air masuk di beberapa rumah yang posisinya rendah, di bagian timur perumahan.
Kusno, Ketua RT RW 25 Dusun Ngasem Desa Kejapanan, mengatakan, banjir di perumahan GCA sudah berlangsung bertahun-tahun. Selain bantuan kedaruratan, warga menginginkan solusi yang bisa mengurangi dampak banjir.
“Kami butuh adanya sudetan, atau gorong-gorong agar air di perumahan bisa mengalir ke sungai. Kalau ditinggikan, jalan dan rumah-rumah warga sudah ditinggikan,” jelas Kusno.
Untuk sementara, warga membutuhkan makanan cepat saji. Sebab, akses warga untuk belanja keperluan sehari-hari terganggu banjir.
“Kami butuh nasi, atau mie, karena kan ini banjir, warga sulit kalau mau masak,” tandasnya.
Di Kecamatan Bangil, dua desa sempat terendam banjir, yakni Desa Manaruwi dan Desa Masangan akibat luapan sungai Badong. Sementara di Kecamatan Beji, banjir menggenang Desa Kedungringin, Desa Cangkringmalang, dan Desa Kedungboto.
“Di Beji, banjir meliputi Desa Cangkringmalang, Kedungringin, Kedungboto, Pasinan, Gajahbendo, Pagak, Tebel, sempat tinggi. Kalau di Bangil di Manaruwi, Latek dan Masangan,” kata Zaini, Sekretaris BPBD Kabupaten Pasuruan mewakili Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Ridwan Harris.
Wilayah-wilayah tersebut memang menjadi langganan banjir. Solusi besar yang akan disiapkan Pemkab Pasuruan adalah dengan mengaktifkan Sungai Bangil Tak / Kali Mati yang melintas dari Kecamatan Gempol-Bangil.
“Insha Allah kalau sudetan diarahkan ke Sungai Bangil Tak (Kali Mati) sudah dibangun itu bisa menjadi solusi banjir di Gempol,” tandas Ghony. (oel/asd)