Mayangan (wartabromo.com) – Aksi teror oleh jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di sejumlah wilayah, menjadi perhatian khusus bagi aparat kepolisian. Di Probolinggo, polisi pastikan sel jaringan eks teroris maupun keluarga terdakwa, terkendali dalam pantauan.
Kapolres Probolinggo Kota, AKBP RM. Jauhari mengatakan pada jajaran internal, pihaknya telah melakukan peningkatan kesiagaan dan penjagaan di markas kepolisian.
“Sesuai petunjuk Kapolri, kami telah memperketat penjagaan dan pemeriksaan di Mako Polres Probolinggo Kota. Karena kami juga menjadi sasaran mereka (teroris),” katanya, Kamis (1/4/2021).
Sedangkan untuk kesiagaan dan pengamanan masyarakat secara umum, Polres Probolinggo Kota meningkatkan pemantauan dan patrol. Tentunya dengan melibatkan sejumlah fungsi, antara lain Satintelkam, Sabhara dan Bhabinkamtibmas.
Selain itu, eks narapidana teroris yang telah bebas di Probolinggo juga terus masuk dalam pantauan. “Pemantauan terus kami lakukan. Terhadap potensi mereka kembali ke jaringannya. Sampai saat ini kami pastikan aman terkendali,” tegas Jauhari.
Upaya lain, Jauhari menyebut pihaknya juga telah melakukan sosialisasi antar lintas agama. Hal ini dilakukan guna meredam konflik horizontal pasca bom di depan gereja katedral di Makassar. Serta serangan teroris di Mabes Polri pada Rabu (31/03/2021).
Salah satu poin penting yang disepakati demi tujuan menjaga kerukunan umat beragama, adalah penghentian penyebaran foto dan video aksi bom bunuh diri Makassar dan aksi terorisme lainnya.
“Ini penting, sebab kalau terus disebar akan menimbulkan ketakutan masyarakat. Itu dapat memecah belah kerukunan umat beragama. Tujuan tersebut, memang target teroris untuk menciptakan ketakutan atau terror di masyarakat,” tandas mantan Kapolsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat ini. (lai/saw)