Kraksaan (WartaBromo.com) – Umat Kristiani di Kabupaten Probolinggo tak khawatir dengan adanya teror bom bunuh diri di gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Meski begitu, mereka meningkatkan kewaspadaan dengan membentuk tim khusus (timsus) jelang perayaan wafatnya Isa Al Masih atau Paskah.
Hal itu, diungkapkan oleh Biro Umum Gereja Santo Paulus yang berada di Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan, Stevanus Zein pada Kamis, 1 April 2021. Ia mengatakan kerukunan antar umat beragama di daerahnya terjaga dengan baik. Hubungan sosial itu terjalin sangat baik dan saling menjaga.
“Sehingga kemungkinan terjadi aksi terorisme serupa sangatlah minim, bahkan bisa dibilang tidak mungkin. Semoga hal itu tidak terjadi di sini. Hubungan baik antara umat nasrani dengan warga sekitar (muslim), terjaga,” tuturnya.
Meski tak berharap terjadi teroris, pihak gereja meningkatkan kewaspadaan pada saat Misa Jumat Agung besok, dengan mempersiapkan tim pengamanan khusus gereja. Tim itu nantinya bakal berjaga untuk memastikan keamanan.
“Mereka berjaga di depan untuk memantau para jemaat yang datang. Jika salah satu jemaat tersebut merupakan warga sekitar dan sudah kenal, maka dipersilakan masuk. Kami juga dibantu oleh Polres Probolinggo,” terang Stevanus.
Jika ada jemaat asing, maka tidak serta merta dipersilahkan masuk. Yang bersangkutan akan diperiksa terlebih dahulu identitasnya, termasuk kepentingannya ke gereja saat hari paskah. Barang bawaan akan diperiksa secara ketat.
“Tentunya dengan sopan santun, kami tanyakan dulu kepentingannya, dan juga bakal diperiksa semua barang bawaannya. Kalau bersih dipersilakan masuk, kami juga sudah memberitahu pihak kepolisian dalam perayaan hari paskah nanti,” ungkap dia.
Paska teror di Makassar, umat Kristiani menurutnya, tak khawatir atau resah. “Yang terpenting antisipasi dan waspada saja. Tidak hanya bagi kami saja, semoga di Kabupaten Probolinggo tidak ada serangan seperti itu (bom bunuh diri),” tandas Stevanus.
Kapolres Probolinggo, AKBP Ferdy Irawan menegaskan pihaknya meningkatkan kewaspadaan dengan cara menggiatkan patroli rutin. Selain juga memperkuat pengamanan gereja-gereja di wilayah hukum Polres Probolinggo.
“Kita tingkatkan pengamanan di gereja-gereja itu, agar kejadian di Makassar tidak terjadi di sini,” ucapnya secara terpisah. (cho/saw/ono)