Pasuruan (WartaBromo.com) – Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bertemu empat menteri di Jakarta pada Selasa (23/03/2021). Sejumlah hal terkait Kota Pasuruan dibahas dalam pertemuan ini.
Informasi yang didapat WartaBromo, pada pertemuan tersebut Gus Ipul juga didampingi Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo; Ketua DPRD Kota Pasuruan, Ismail Marzuki Hasan; Pj. Sekretaris Daerah Kota Pasuruan, Anom Surahno.
Ismail, yang turut dalam pertemuan itu mengatakan, ada tiga kementerian yang dikunjungi yakni Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kemenko Polhukam; Kementerian Agama, dan terakhir Bappenas.
Di Kemenparekraf, Gus Ipul ditemui langsung oleh Menteri Parekraf, Sandiaga Salahudin Uno. Dijelaskan Ismail, pada kesempatan ini Gus Ipul memaparkan program-program pembangunan Kota Pasuruan yang bertajuk “Kota Madinah”.
“Kota Pasuruan ini kan punya potensi wisata, yaitu wisata religi. Itu yang dipaparkan oleh Gus Ipul,” kata Ismail.
Gus Ipul menjelaskan bahwa setiap tahun banyak wisatawan yang berziarah ke makam KH Abdul Hamid. Kemudian Gus Ipul juga menyampaikan konsep revitalisasi kawasan Alun-Alun Kota Pasuruan.
Ismail menambahkan, Kota Pasuruan saat ini memiliki posisi yang strategis dengan adanya Perpres nomor 80 tahun 2019 yang mengatur percepatan pembangunan ekonomi di sejumlah kawasan di Jawa Timur, yakni Bromo – Tengger – Semeru (BTS).
Kota Pasuruan memang tidak masuk dalam daerah di dalam perpres tersebut. Akan tetapi Kota Pasuruan dapat menjadi tempat persinggahan para wisatawan yang menuju kawasan BTS.
Sementara itu, Sandiaga memberikan respon positif dari paparan Gus Ipul. Ia mengatakan bahwa wisata religi di Kota Pasuruan merupakan potensi yang dapat terus dimaksimalkan.
“Dengan memanfaatkan potensi ini saja, kita mampu menggeliatkan UMKM sekitar,” ujar Sandiaga.
Selain bertemu Sandiaga, Gus Ipul juga bertemu dengan Menko Polhukam, Mahfud MD, kemudian dilanjutkan bertemu Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa.
Kepada Mahfud MD, Gus Ipul memaparkan bahwa di Kota Pasuruan butuh tempat rehabilitasi narkoba. Apalagi ditambah fakta narapidana di Lapas IIB Pasuruan rata-rata merupakan tahanan narkoba.
Gus Ipul mengusulkan adanya rumah sakit rehabilitasi narkoba yang nantinya akan bersinergi dengan pondok pesantren dan lapas di Kota Pasuruan. Pembangunan ini nantinya diharapkan, bisa menjadi percontohan berskala nasional.
“Intinya kita minta dukungan dari pusat. Karena anggaran kita ini kan kecil sekali. Sementara program Gus Ipul butuh anggaran yang besar. Kita butuh percepatan,” pungkas Ismail. (tof/may)