Pasuruan (WartaBromo.com) – Seorang mahasiswa asal Pasuruan mendirikan sebuah lembaga kesenian. Karya seni istimewa pun dihasilkan melalui lembaga ini.
Semangat yang dibawa oleh M. Nur Cholis, mahasiswa Insititut Seni Indonesia (ISI) asal Pasuran ini membuahkan hasil berupa berdirinya lembaga kesenian bersifat komunal. Paravan Art Performance, begitulah namanya.
Paravan sendiri adalah sebutan untuk Pasuruan di zaman penjajahan. dengan rasa bangga, Nur Cholis atau yang akrab disapa Chols Verde ini menggelar karya performancenya dengan seni media baru.
Bersama lima rekannya, Jean (Kalimantan), Lenny (Lumajang), Ilham (Jawa Tengah), Hafiq (Kalimantan), dan Zee (Palembang), ia membuat sebuah video performance bersama berjudul “Her live In Life” yang diunggah di channel YouTube ‘Paravan Art Performance’.
Karya ini mengangkat mengenai isu konflik yang terjadi di zaman modern. Khususnya bagi generasi muda yang kurang paham mengenai bahaya produk luar negeri. Mengingat, saat ini kebanyakan generasi muda tidak tahu apa yang dikonsumsi dan dari mana asal produk tersebut.
Pembuatan “Her In Life” berangkat dari anggapan Chols bahwa Indonesia masih belum merdeka dalam hal ideologi dan intelektual. Lebih lagi banyaknya budaya luar yang mudah diterima sehingga menghilangkan budaya Indonesia sendiri.
Oleh karena itu melalui karyanya, Chols membuktikan jika media komunikasi dan pergelaran seni masih bisa berlangsung sekalipun di masa pandemi.
Ia juga berharap melalui video ini generasi muda khususnya di Pasuruan makin sadar dan mau membaca untuk membuka cakrawala intelektual.
Lewat karya Video “Her In Life”, terkias semangat Chols dalam menjunjung tinggi jiwa kesenian di Indonesia. Ia menunjukkan bahwa apapun profesi atau keahlian yang dimiliki harus diimbangi dengan kreatifitas, sehingga tidak akan mati sekalipun di masa pandemi. (trj/**)