Kanigaran (wartabromo.com) – Seorang pemuda asal Kelurahan Jrebeng Lor, Kanigaran, Kota Probolinggo menulis komentar tidak pantas di media sosial atas unggahan bencana banjir beberapa waktu lalu. Karuan saja, pemuda ini diburu sampai akhirnya dapat diamankan warga.
Pemuda bernama Fahrul Sahroni (25) tersebut diamankan oleh perangkat Kelurahan Jrebeng Lor. Tak ketinggalan Babinsa dan Babinkamtibmas juga dilibatkan.
Pemuda ini diamankan karena komentarnya di media sosial facebook yang dianggap menyebarkan ujaran kebencian dan seolah mengejek warga yang terdampak banjir di Kecamatan Dringu.
“Jadi mulanya itu adik saya, atas nama Nila, mengunggah video saya saat banjir pertama kali datang untuk keempat kalinya. Dia ini bilang, kalau postingan adik saya itu hoaks. Padahal itu asli, saya sendiri yang berusaha memperingatkan warga,” ujar Ulin Nada, warga Dringu, Senin (15/3/2021).
Amarah warga semakin memuncak, ketika pelaku kembali komentar di unggahan itu. “Dek kene anti banjir kebanya,an zina daerah sana makanya sungainya banjir delok dek kene anti banjir,” tulis Fahrul di unggahan tersebut.
Komentar provokatif seakan melecehkan warga terdampak banjir Dringu itupun menyulut emosi pemuda setempat. Memanfaatkan komunikasi antar jaringan rekan facebook, Ulin dan pemuda Dringu lainnya mencari kediaman Fahrul.
“Setelah ketemu rumahnya di sini (Jrebeng Lor), kami langsung lapor Babinsa, Babinkamtibmas, dan perangkat kelurahan. Untuk meluruskan permasalahan ini,” ujar Ulin.
Mewakili warga, dirinya bersama sejumlah pemuda lain pun meminta klarfikasi dan itikad baik dari Fahrul. Tiga pilar kelurahan memfasilitasi mediasi antara pihak yang berselisih ini.
Bersama orangtuanya, Fahrul selanjutnya menyampaikan permintaan maaf secara tertulis. Tak hanya itu, dirinya juga bersedia memberikan donasi untuk korban terdampak banjir di Dringu.
“Saya meminta maaf, khilaf sudah berkata demikian. Sebenarnya tidak ada maksud apa-apa,” sesal Fahrul.
Lurah Jrebeng Lor, Rudjito membenarkan jika kedua belah pihak sudah menyelesaikan permasalahan itu secara kekeluargaan. “Benar sudah kami mediasi, kami pertemukan. Alhamdulillah warga Dringu juga bisa menerima permohonan maaf pelaku ini,” tandasnya.
Persoalan ujaran kebencian di media sosial Facebook ini berakhir damai, tidak sampai dibawa ke meja hijau. (lai/saw/ono)
Simak videonya: