Dringu (WartaBromo.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjanjikan pemasangan bronjong di Sungai Kedunggaleng pada Minggu depan. Janji itu dilontarkan saat meninjau lokasi banjir di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Rabu sore, 11 Maret 2021.
“Kementerian PUPR melalui BBWS Brantas sudah mengalokasi anggaran, pemkab sudah, pemprov juga tersambung, jadi dalam waktu dekat pemasangan bronjong bisa dimulai segera. Minggu besok sudah mulai, tetapi bronjong ini tidak permanen, yang permanen plengsengan,” ujar Khofifah.
Gubernur perempuan itu didampingi Plt Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur, Bayu Trihaksoro, saat berkunjung ke Kabupaten Probolinggo. Khofifah tiba di kantor Kecamatan Dringu sekitar pukul 15.15 WIB, disambut Bupati Probolinggo, P Tantriana Sari dan Forkompinda.
Di lokasi ini, Khofifah memberikan sejumlah bantuan secara simbolis kepada Bupati Probolingo. Bantuan bencana banjir itu berupa sembako hingga APD. Ia juga mengunjungi anak-anak korban banjir di pengungsian.
Gubernur kemudian meninjau dapur umum di halaman kantor kecamatan dan posko pengungsian di SDN Kedungdalem 1. Khofifah lantas bergeser mengecek daerah aliran sungai (DAS) Kedunggaleng di Dusun Satreyan, Desa Kedungdalem.
Khofifah menyaksikan bantaran Sungai Kedunggaleng tergerus arus. Tampak pelengsengan yang ambrol, bahkan sebagian bangunan rumah warga juga terseret air. Tak berselang lama, Khofifah mengecek DAS Kedunggaleng Desa Dringu sekaligus muara sungai.
“Saya telah melakukan koordinasi dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai, red) Brantas, kemudian Pemkab Probolinggo juga sudah melakuan perencanaan. Jadi yang rawan-rawan ini harus dibronjong dulu,” tutur wanita yang juga Ketua Muslimat NU tersebut.
Bronjong, menurutnya, hanya solusi sementara. Untuk menambal titik luapan penyebab banjir di sepanjang DAS Kedunggaleng lebih awal. Mulai dari jembatan di jalan raya Desa Kedungdalem hingga muara sungai. Selama proses itu, akan dilakukan pencocokan anggaran untuk membangun pelengsengan permanen di tahun 2022.
“Nanti akan dipasang pelengsengan secara permanen. DED (detail enginering desain) sedang dihitung, mungkin butuh waktu 1,5 bulan,” tandas mantan Menteri Sosial itu. (saw/ono)