Rejoso (WartaBromo.com) – PT Cheil Jedang Indonesia (CJI), perusahaan bio industri asal Korea Selatan yg terletak di Rejoso – Pasuruan ini dikenal sangat peduli lingkungan. Yakni dengan konsep bisnisnya “World Best Green Bio Factory “. Intinya kegiatan industri harus ramah lingkungan.
Demi memegang prinsip tersebut, walau di tengah tekanan pandemi yg belum mereda, pada tahun 2021 ini PT CJI tetap menggelar program konservasi lingkungan dengan program tanam dan pelihara 24.000 pohon di Daerah Aliran Sungai ( DAS) Rejoso. Yakni di Puspo dan Tosari.
Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 24 Februari 2021 dengan menggandeng dua pihak yang memang ahli di bidang konservasi. Yakni Kelompok Tani Hutan Rukun Maju Sejahtera, Puspo yg di ketuai H Mahrus Solikin, dan Si Hijau dengan ketuanya Sugiarto, tokoh Pasuruan yang pernah meraih Kalpataru.
Penanaman dilakukan di dua area. Yakni Dusun Gondosuli Puspo dengan 21.000 pohon. Meliputi durian, alpukat, kopi, cengkeh, sukun dan kayu manis. Pohon-pohon ini sengaja dipilih karena punya nilai ekonomi tinggi untuk membantu masyarakat dan tidak ditebang.
Kemudian untuk area kedua dilakukan di kawasan milik Perhutani di desa Jimbaran, perbatasan dengan kecamatan Tosari sebanyak 3.000 pohon. Pohon yang ditanam jenis nangka, sukun, alpukat dan cemara.
Ditargetkan 24.000 pohon yang ditanam bisa hidup dengan monitoring bersama dan sulaman.
Program ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Selain muspika setempat, juga DLH, FORDAS, Perhutani, perguruan tinggi, dan Penggiat lingkungan. Juga hadir ajudan Gubernur Jawa Timur sekaligus ketua Perempuan HKTI Provinsi Jatim, Dr Lia Istifhama, MSi.
Warih Prabowo selaku GM umum PT CJI menyampaikan, bahwa tanam pohon ini merupakan program berkelanjutan yang menjadi komitmen perusahaan. Selain pemenuhan regulasi, sekaligus konservasi lingkungan untuk generasi mendatang.
Sementara itu, Suprapto SH MH, Kabid konservasi DLH Kabupaten Pasuruan sangat mengapreasi apa yg di lakukan PT CJI dan perusahaan lainnya yang pada 2021 ini masih tanam pohon, walau beliau yakin kondisi perusahaan tidak mudah karena effect pandemi.
“Program ini sangat penting untuk menjamin ketersediaan air bawah tanah dan permukaan sekaligus mencegah erosi,” tuturnya. (day/*)