Bangil (wartabromo.com) – Harga jual keping saat tahun baru imlek kali ini menurun. Akibatnya, pengepul kepiting mengeluh.
Tahun baru imlek biasanya identik dengan makan kepiting. Namun, pandemi Covid-19 membuat Imlek tak sama seperti sebelumnya. Sejumlah pengepul kepiting pun mulai terdampak.
Seperti yang dirasakan oleh Sigit Santoso, pengepul kepiting asal Desa Kalianyar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan. Ia mengaku penjualannya tahun ini menurun. Ada beberapa sebab, diantaranya yakni pandemi Covid-19, penjualan ke luar negeri dipersulit hingga harga jual kepiting menurun.
“Sangat beda, tahun kemarin pendapatan saya cukup banyak saat tahun bari imlek ini,” kata Sigit, Jumat (12/2/2021).
Ia juga menyebut jika penjualan tahun lalu terbilang mudah. Baik ditingkat lokal maupun nasional. Rata-rata, setiap tahun baru imlek, Ia bisa menjual 50 keranjang untuk ke luar negeri. Namun saat ini, penjualan hanya di lokalan saja dengan hasil yang tak seberapa.
“Apalagi pandemi ini, izin ke luar susah juga,” ucapnya.
Selain itu, harga jual kepiting awalnya Rp. 450.000 perkilo. Namun, sekarang turun hingga Rp 300.000 perkilo. Ia berharap agar pandemi corona cepat berlalu agar perekonomian bisa kembali normal seperti dulu.
“Semoga cepat selesai wabah ini,” tutupnya. (don/may)