Kraksaan (wartabromo.com) – Warga Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo menjemput paksa pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Polres Probolinggo pun menyelidiki kasus penyerbuan RSUD Waluyo Jati Kraksaan ini.
“Tahap awal kami laksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memintai keterangan sejumlah saksi. Olah TKP itu, kemarin yang dilaksanakan,” sebut Kanit Pidum Satreskrim Polres Probolinggo, Iptu Maskur Ansori pada Senin, 18 Januari 2021.
Olah TKP itu, dilaksanakan di Ruang Isolasi Khusus (RIK) Gedung Hasan Aminuddin RSUD Waluyo Jati. Bangsal itu, merupakan tempat pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Termasuk di pintu gerbang dan IGD yang juga merupakan titik konsentrasi massa.
“Sementara itu dulu (olah TKP) untuk mengumpulkan barang bukti beberapa fasilitas inventaris rumah sakit yang rusak serta mencari sumber informasi dari saksi di lokasi saat kejadian berlangsung,” kata Maskur saat ditemui di RSUD Waluyo Jati.
Setelah semua terpenuhi, maka polisi akan melakukan koordinasi dengan Tim Gugus Tugas Covid-19.
“Langkah hukumnya belum dipastikan, karena kami akan koordinasikan dulu dengan pimpinan, khususnya Tim Gugus Covid-19,” lanjut mantan Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Probolinggo itu.
Humas RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Sugianto menyebut jika warga Desa Kalibuntu kurang paham terkait penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) terhadap pasien positif Covid-19. Sehingga main paksa dan membawa jenazah pasien dengan kendaraan bak terbuka.
“Mereka semaunya sendiri tanpa berpikir panjang dulu dalam mengambil keputusan. Salah satunya jenazah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 diambil paksa meski pihak medis belum melakukan pemulasaraan jenazah,” sebut Sugianto.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, ratusan warga Desa Kalibuntu menyerbu RSUD Waluyo Jati. Massa kemudian mengambil paksa dan membawa pulang paksa jenazah perempuan bernama Rodiyah (47) menggunakan mobil pikap, Sabtu malam (16/1/2021). Aksi itu, juga membuat beberapa fasilitas rumah sakit rusak.
Jemput paksa bukanlah yang pertama kali terjadi di RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Kejadian serupa sebelumnya pernah terjadi pada Rabu (2/9/2020) silam. Waktu itu, emosi warga masih dapat diredam oleh tokoh masyarakat setempat. (saw/may)