Lumajang (WartaBromo.com) – Pendakian Gunung Semeru ditutup total, Rabu (30/12/2020). Penutupan ini menyusul adanya pemulihan atau revitalisasi Semeru pasca erupsi.
Keputusan ini tertuang dalam surat Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Nomor: PG.15/Y.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/12/2020.
Agus Budi Santosa, Plt Kepala Balai Besar menyampaikan, keputusan ini berdasar pengumuman sebelumnya soal penutupan Semeru dampak curah hujan dan badai.
“Juga dalam rangka pemulihan/revitalisasi ekosistem, maka kegiatan pendakian Gunung Semeru ditutup secara total hingga tanggal 31 Maret 2021,” jelasnya.
Ditambahkan kemudian, bagi pendaki yang sudah melakukan pendaftaran berkunjung ke Semeru, maka akan ada pergantian jadwal. Namun demikian, mekanismenya akan disampaikan setelah mengetahui perkembangan kondisi Gunung Semeru.
Baca juga: Menengok Letusan Gunung Semeru dan Banjir yang Katanya Membawa Berkah
Sekadar diketahui, saat ini Semeru masih dalam status level II Waspada. Hasil pengamatan hari ini diketahui terjadi 1 kali gempa awan panas guguran, 2 kali harmonic dan 1 kali gempa getaran banjir.
Warga masih dilarang melakukan aktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak, dan jarak 4 kilometer dari arah bukaan kawah. Area terdampak material awan panas juga masih tinggi, sehingga harus dijauhi.
Warga juga diminta waspada ancaman lahar di alur sungai/lembah yang berhulu di Gunung Semeru. Sebab banyak material vulkanik yang terbentuk. (may/ono)