Pasuruan (wartabromo.com) – Hari kedua tahlil Habib Hasan bin Muhammad bin Hud Assegaf digelar di rumah duka di Jalan KH. Abdul Hamid, Kota Pasuruan. Kegiatan doa bersama tersebut dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
Dari pantauan wartabromo.com di lokasi, sejumlah petugas dari polisi, TNI, dishub hingga banser yang menjaga kegiatan tahlil.
Ratusan jemaah tahlil terlihat tertib menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti menggunakan masker hingga menjalani pengecekan suhu tubuh.
Ainur Rokhan, jemaah yang hadir dalam kegiatan itu memberikan apresiasi terhadap petugas yang menjaga kegiatan sehingga tidak terjadi kerumunan seperti saat pemakaman Habib Hasan Assegaf di Masjid Jamik Al-Anwar Kota Pasuruan.
“Banyak petugas yang menjaga agar tidak terjadi kerumunan,” ujar Ainur kepada wartabromo.com, Senin (28/12/2020).
Sejumlah petugas juga memastikan kapasitas tempat yang digunakan untuk jemaah tahlil tidak penuh. Tak sedikit jemaah yang hadir dalam acara tahlilan tak bisa mendekat ke rumah duka.
M. Lutfi, salah satu jemaah yang tidak bisa mendekat ke rumah duka mengungkapkan kekecewaannya. Ia dan ratusan jemaah lainnya hanya bisa mengikuti prosesi tahlil dengan jarak 100 meter dari rumah duka.
“Padahal saya sudah memakai masker, tapi tak boleh mendekat ke rumah duka,” ungkap Lutfi.
Meski demikian, ratusan jemaah yang tak diperkenankan mendekati rumah tempat tahlilan tetap bertahan, mendoakan almarhum.
“Saya juga tak akan pulang, saya niatnya mengikuti tahlil,” tutupnya.
Diketahui, Habib Hasan Assegaf sebelummya dirawat di National Hospital, Surabaya, karena pembengkakan usus sejak Senin (12/12/2020). Ia wafat pada Minggu (27/12/2020) pukul 02.00 WIB. Ribuan pelayat menyemut saat dimakamkan di lingkungan Masjid Agung Al-Anwar, Pasuruan. (don/ono)