“Yok yok yang sempet berantem sama keluarganya gara-gara Pilpres, segera akur lagi. Yang sempet putus atau bahkan cerai sama pasangannya gara-gara jadi kubu cebong kampret, boleh balikan lagi.”
Oleh: Maya Rahma
KABAR mengejutkan datang dari Presiden Joko Widodo. Ia mengumumkan adanya pergantian Menteri pada kabinetnya pada Selasa (22/12/2020).
Ya meski perihal reshuffle sudah banyak diprediksi sebelumnya. Namun tetap saja, orang-orang penggantinya tetap bikin penasaran. Salah satunya ditunjuknya Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menggantikan Wisnhutama.
Keputusan ini terbilang mengejutkan. Bukan hanya dari sisi Jokowi yang menunjuk Sandiaga Uno, tapi juga sebaliknya.
Ya, sebelumnya Bang Sandi -sapaan akrabnya- secara tegas menolak bergabung dengan kabinet Indonesia Maju. Berbeda dengan kawannya, Prabowo Subianto yang langsung meng-iyakan ajakan Jokowi ini.
“Saya bersedia untuk memberikan masukan dari luar pemerintahan menyampaikan hal-hal yang seperti pil pahit. Karena kalau sudah di dalam pemerintahan itu nanti dikhawatirkan semuanya, kan ‘asal bapak senang’. Ini yang harus kita sampaikan dalam spirit kebersamaan ini masukan-masukan ini harus kita sampaikan juga,” kata Sandi pada 2019 lalu dinukil dari Detik.
Namun memang manusia bisa mudah dibolak balik hatinya. Tepat di hari Ibu, Sandi meng-iyakan tawaran Jokowi untuk jadi Menteri.
Bang Sandi akhirnya menerima penawaran Jokowi untuk jadi Menterinya, setelah 6x menolak. Daebak!
Padahal berbagai prediksi menyebutkan jika Sandi akan kembali menolak tawaran Menteri Jokowi. Sebab dikatakan, Sandi masih fokus menangani UMKM dan berbagai programnya. Tapi prediksi ini terhempas begitu saja setelah munculnya Sandi sebagai pengganti Wisnhutama.
Pada sambutan Menteri yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Sandiaga mengaku mengemban beban berat. Menurutnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif jadi salah satu tombak pemulihan pandemi.
“Tentunya adalah jutaan lapangan pekerjaan yang disektor pariwisata dan ekonomi kreatif berjumlah jutaan mungkin puluhan juta yang harus kita selamatkan. Adapun sektor pariwisata dan ekraf ini akan jadi lokomotif pasca pandemi Covid-19 untuk kita melanjutkan agenda-agenda di sektor ini, terus membuka lapangan kerja dan hadirkan kesejahteraan,” katanya.
Bisa jadi, salah satu pertimbangan Sandi adalah “menyelamatkan” pariwisata dan ekonomi Indonesia, sesuai dengan ketertarikan Sandi akan Ekraf. Tapi bisa jadi juga, ada agenda lain yang bakal dicapai dari kursi Menteri ini. Ya namanya juga manusia, kan siapa yang tau ya.
Keputusan Sandi pun menuai pro kontra. Tim pro jelas mendukung Sandi, sebab tahu kemampuan pengusaha ini dalam bidang ekonomi kreatif. Termasuk partai yang menaunginya, Gerindra.
Namun, tim kontra juga tak kalah seru. Salah satunya pernyataan dari Politikus Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago.
“Percuma kemarin saya dan teman-teman koalisi berdarah-darah di Pilpres [2019],” katanya dinukil dari CNN.
Irma terang-terangan menunjukkan kekecawaanya pada pilihan Jokowi. Jubir pemenangan Jokowi-Ma’ruf ini menyayangnya keputusan Jokowi memilih Sandi.
Padahal harusnya Irma tahu, kalau berpolitik itu nggak perlu terlalu bawa perasaan. Wong sudah dicontohkan oleh Prabowo. Ia menerima tawaran Jokowi jadi Menteri, setelah gagal nyapres dua kali.
Berbagai teriakan pendukungnya yang menyayangkan keputusan Prabowo mau-mau saja jadi Menteri, juga diabaikan. Dari situ saja sudah bisa diambil pelajaran. Begini lho politik Indonesia, jangan fanatik banget ke satu pihak, karena hati orang gampang dibolak-balik. Nanti anda kecewa.