Pasuruan (WartaBromo.com) – Mantan ketua DPC PDIP Kota Pasuruan, Pudjo Basuki akhirnya resmi dipecat dari PDIP oleh DPP, Jumat (4/12/2020).
Kendati tak mempermasalahkan pemecatan dirinya, Pudjo yang juga mantan wakil wali kota Pasuruan periode 2005-2010 sempat melontarkan kritik kepada pengurus DPP.
Pudjo menolai, pada akhirnya, DPP akan menyadari bahwa keputusannya mengusung Raharto Teno Prasetyo sebagai cawali Kota Pasuruan salah besar.
Pasalnya, sebelum memutuskan untuk mengusungnya, DPP belum melakukan evaluasi terhadap kinerja Teno, selaku petugas partai.
Sebab, lanjut Pudjo, Teno yang menjabat sebagai wakil wali kota sejak 2015 justru dinilainya gagal mengangkat elektabilitas PDIP di pemilu 2019 lalu.
Sebagai buktinya, menurut Pudjo, perolehan kursi PDIP di dewan turun dibanding hasil pemilu 2014. Dari yang semula tiga kursi, menjadi dua kursi.
“Dan, sebagai petugas partai, ini tidak pernah dievaluasi oleh DPP,” kata Pudjo di kediamannya, Sabtu (5/12/2020).
Alih-alih mengevaluasi, DPP justru memberi kepercayaan Teno sebagai ketua DPC PDIP Kota Pasuruan. Padahal, terang Pudjo, yang bersangkutan tidak ikut proses penjaringan.
“Seharunya partai juga melakukan evaluasi terhadap petugas partai di masing-masing daerah, apakah layak atau tidak untuk dicalonkan,” tandasnya.
Seperti diketahui, DPP PDIP akhirnya resmi memecat Pudjo Basuki sebagai kader partai. Hal itu sebagai buntut sikap politik Pudjo yang memilih mendukung paslon Gus Ipul-Adi Wibowo ketimbang paslon yang diajukan PDIP, Nasdem, Gerindra dan Hanura, Raharto Teno Prasetyo.
Kabar pemecatan Pudjo itu pun disampaikan langsung Sekretaris DPC PDIP, Teddy Armanto, Sabtu (5/12/2020). Selain Pudjo, menurut Teddy, pemecatan juga dilakukan terhadap Luluk Maulidiyah.
Teddy pun memastikan, menyusul keputusan pemecatan oleh DPP ini, jajaran pengurus mulai dari DPC, PAC hingga ranting kian solid. (don/asd)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
