Probolinggo (wartabromo.com) – Kondisi Wakil Wali Kota Probolinggo, Moch Soufis Subri dikabarkan kian membaik. Alat bantu pernapasan sudah dilepas.
“Alat ecmo yang digunakan Pak Subri sudah dilepas kemarin. Dengan demikian, dapat dikatakan kondisinya mulai membaik,” sebut Plt Dirut RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo, dr Abraar HS Kuddah pada Rabu, 2 Desember 2020.
Emco yang dimaksud dokter Abraar adalah extracorporeal membrane oxygenation atau oksigenasi membran extracorporeal. Terdiri atas sebuah pompa dan beberapa tabung. Alat medis itu, bertindak sebagai pengganti fungsi jantung dan paru-paru, selagi tim dokter memulihkan jantung atau paru-paru yang terserang penyakit.
Alat itu dijelaskan untuk membantu pasien Covid-19 dalam penyembuhan. Sampai kemudian organ vital pasien tersebut bisa berfungsi normal seperti sedia kala, tanpa bantuan peralatan medis lainnya.
Secara terpisah, Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin secara tegas menepis kabar burung kalau warga yang sakit memang sengaja di-covid-kan oleh pemerintah atau rumah sakit. Terlebih alasan demi mengejar jasa medis atau honor lainnya yang dapat diterima oleh tenaga kesehatan (nakes).
“Tidak benar kalau pemerintah atau rumah sakit dipandang selalu meng-covid-kan pasien. Sebab, jika semakin banyak pasien yang covid-19, maka secara tidak langsung pemerintah jugalah yang membiayai proses penyembuhan tersebut,” sebutnya.
Ia mengatakan, seorang pasien Covid-19 yang dirawat menghabiskan dana sekitar Rp6 juta dalam sehari. Angka itu, bahkan bisa lebih tergantung kondisi pasien. Dana itu untuk keperluan APD, vitamin, dan penunjang kesehatan lainnya.
“Bayangkan jika pasien itu sampai dirawat berhari-hari. Tinggal hitung saja. Pemerintah sangat serius dalam memerangi Covid-19 ini, karena dana yang dikeluarkan untuk perawatan cukup besar,” kata politisi asal PKB itu.
Karenanya ia mengajak masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam setiap beraktivitas. Dengan memakai masker dan menjaga jarak. Serta sering mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Ataupun selalu membawa hand sanitizer.
“Pakai masker meskipun berada di lingkungan keluarga. Kita tidak tahu di mana dan kapan virus corona mengeinfeksi diri. Selalu patuhi protokol kesehatan di mana pun berada,” ajak Wali Kota Probolinggo.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Wawali Kota Probolinggo dinyatakan positif Covid-19. Sejak Selasa, 24 November, Subri dirujuk ke RS dr. Soetomo Surabaya. Setelah sebelumnya dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh selama 4 hari. (saw/ono)