Pasuruan (Wartabromo.com) – Bagi pasangan suami istri yang sedang memprogram kehamilan atau menunda hadirnya momongan, penting untuk mengetahui masa subur. Dengan mengetahui masa subur, pasangan dapat menentukan kapan waktu untuk berhubungan.
Mengutip detik, pada masa subur, kesempatan seorang wanita untuk hamil lebih tinggi. Pasalnya, masa subur merupakan fase di mana ovum matang dan siap dibuahi.
Lantas, bagaimana cara untuk mengetahui masa subur?
Para wanita bisa mulai mengecek periode menstruasi. Umumnya, masa subur wanita yakni 14 hari sebelum masa menstruasi periode akan datang.
Selain itu, bisa juga dengan memeriksa cairan vagina dan cek suhu. Cairan vagina lebih encer daripada bukan masa subur dan tampak mirip puith telur mentah. Sementara, untuk suhu tubuh ketika masa subur akan lebih tinggi ketimbang hari biasa. Tapi, harus rajin cek suhu setiap bangun tidur.
Nah untuk menghitung, caranya dapat menggunakan beberapa metode berikut:
1. Metode Kalender Ogino-Knaus
Metode satu ini digunakan bagi wanita yang siklus haidnya tidak teratur. Caranya, catat data haid selama 6 hari sampai 12 hari terakhir. Kemudian, kurangi 18 hari dari siklus haid tersingkat untuk menentukan awal masa subur dan kurangi 18 hari dari siklus haid terpanjang untuk menentukan akhir masa subur.
2. Metode Kalender
Metode kalender ini menghitung masa subur dan prasubur. Masa subur jatuh di hari terakhir haid +13. Fase prasubur awal, diperoleh dari masa subur dikurangi 3 hari. Sedangkan prasubur akhir diketahui dari perhitungan masa subur ditambah 3 hari.
3. Metode Kalender Tabel
Metode paling mudah untuk mengetahui masa subur bisa menggunakan metode kalender tabel. Sebelum menghitung, pastikan mencatat awal menstruasi bulan lalu, awal menstruasi bulan ini.
Jika sudah, akan diketahui fase ovulasi. Fase ini jatuh 19 hari dari awal menstruasi bulan ini. Dengan begitu, masa suburnya dimulai dari sehari sebelum fase ovulasi hingga sehari setelah fase ovulasi.
Selamat mencoba. (bel/ono)