Upaya-upaya itu, membuahkan hasil. Di Februari 2019 itu, omset mencapai sekitar Rp20 juta. Pada April, omset meningkat menjadi Rp75 juta. Bulan berikutnya melonjak tajam menjadi Rp200 juta. Pada penghujung tahun, omset menyentuh angka Rp650 juta. Sebuah peningkatan omset yang sangat drastis.
Jumlah kunjungan yang semakin banyak diimbangi dengan penambahan karyawan. Jika semula di bawah 10 orang, pada Desember 2019 sudah 45 orang. Saat ini, jumlah karyawan tetap mencapai 60 orang, ditambah 10 orang freelance. “Mayoritas warga lokal, kecuali koki yang kami datangkan dari desa tetangga. Karena memang jualan kami ada pada kuliner,” ungkap Qomar.
UMKM Citra Lestari merupakan salah satu yang mendapat manfaat dari adanya wisata Pantai Bohay Café & Resto. Produk stik kemasan, berupa stik sawi, seladri, jagung, bayam merah, bayam dan carang emas, laku terjual. Stik sehat itu, laris manis dan mempunyai pangsa pasar.
“Kami punya pangsa pasar baru, selain pasar yang sudah kami milik. Dengan begitu, ada penambahan omset bagi kami,” sebut Hostiningsih, ketua UMKM Citra Lestari.
Pemberdayaan masyarakat dari berbagai unsur itu, berbuah manis. Wisata Pantai Bohay Café & Resto mampu menyumbang PAD (pendapatan asli desa).
Tahun 2019 atau tahun perdana itu, PAD yang diberikan kepada Pemdes Binor sebesar Rp100 juta. Tahun ini, PAD yang diberikan diprediksi lebih tinggi dari tahun lalu. Meski pengelolaan wisata tidak optimal lantaran terkena dampak pandemi corona. Karena sejak Maret, semua wisata di Kabupaten Probolinggo ditutup dan dibuka kembali pada Agustus kemarin.
Estimasi itu, berdasarkan catatan pemasukan omset hingga Oktober.Bulan Januari dan Februari, omset antara Rp400 juta – Rp500 juta. Bulan Maret, April dan Mei Rp0. Kemudian pada Juni dan Juli, omset masih Rp150 juta dan Rp300 juta. Sejak Agustus hingga Oktober omset berada di angka Rp550 juta. Omset tahun ini per Oktober sudah mencapai Rp3,5 miliar.
“Jika tidak ada pandemi dan wisata jalan, omset 1 miliar mungkin bisa kami dapatkan. Tahun ini, ada satu sumber pendapatan yang hilang. Yaitu dari biro jasa travel,” kata aktivis PMII itu.
Keberhasilan pada sektor ekonomi, juga berbuah prestasi membanggakan bagi BUMDes Binor Energi. Sebab, ada 2 penghargaan tingkat Jawa Timur yang di raih. Yakni, juara 2 Lomba BUMDes yang diadakan Dinas PMD Provinsi Jawa Timur, pada Oktober kemarin. Kemudian juara 1 BUMDes Award 2020 yang diadakan ITS Surabaya, pada Rabu, 11 November.
“Ada beberapa poin penilaian dari lomba ini. Di antaranya dari sisi akuntansi, inovasi, keterlibatan masyarakat, pendapatan hingga kelembagaan BUMDes,” ungkap alumni Pesantren Zainul Hasan Genggong tersebut.
Wakil Bupati Probolinggo, HA. Timbul Prihanjoko menyebut tak mudah mengembangkan BUMDes. Apalagi sampai beromset ratusan juta rupiah dalam sebulan dan menyumbang PAD desa. Termasuk dengan melibatkan masyarakat dan UMKM sekitar.
“Setiap desa kita dorong untuk mengembangkan potensi yang ada. Saya harapkan keberadaan wisata pantai bohay ini kedepan semakin berdampak luas bagi masyarakat, dan menjadi motivasi bagi desa lain. Binor saja bisa, kenapa yang lain tidak bisa,” ujarnya.
Ia berharap ada efek domino bagi perekonomian warga Kabupaten Probolinggo pada umumnya. “Satu sektor digerakkan, tapi yang lain ikut terkerek. Misalnya, warga dan nelayan setempat. Seperti yang saya tahu di situ juga ada teh jahe gula aren. Gula aren ini, kan dari daerah atas, jadi dampak ekonominya luas,” harapnya.
Kemajuan pembangunan di Kabupaten Probolinggo, menurut Timbul, juga tidak lepas dari peran CSR perusahaan. Termasuk dukungan PT PJB UP Paiton di Wisata Pantai Bohay.