Pasuruan (WartaBromo.com) – Sengketa lahan antara TNI AU Raci, Kabupaten Pasuruan dengan warga 6 desa terus berlanjut.
Jumat (13/11/2020), kegiatan pemasangan lampu penerangan jalan di Dusun Bale Panjang, Desa Pandean, Kecamatan Rembang, dihentikan oleh beberapa oknum TNI AU.
“Iya betul, kemarin didatangi oleh oknum TNI AU, suruh menghentikan pemasangan lampu karena dianggap lahan milik mereka,” kata Umar Hadi (38), warga setempat saat dihubungi WartaBromo.
Menyusul kedatangan oknum TNI AU itu, kegiatan pemasangan lampu pun akhirnya sempat dihentikan. Namun, kembali dilanjutkan Sabtu (14/11/2020) pagi dengan kawalan warga.
Dijelaskan Umar, ada sekitar 50 warga turut ‘mengamankan’ pemasangan lampu itu. Sampai kemudian, fasilitas penerangan itu berhasil terpasang.
“Tadi pagi pemuda datang mengawal pemborong untuk memasang lampu. Akhirnya bisa terpasang,” imbuhnya.
WartaBromo berkesempatan meninjau lokasi yang dimaksud, sekitar pukul 14.00. Saat itu, sudah tidak ada kegiatan di lokasi (14/12/2020).
Terlihat lampu sudah terpasang sepanjang 500 meter dari jalan besar menuju permukiman. Namun begitu, belum ada aliran listrik.
“Sudah dipasang tadi, sekitar 50-an pemuda berjaga, tapi belum dialiri listrik, besok rencananya disambungkan,” ucap Sanewi, 60, warga setempat yang sedang berteduh di tepi jalan.
Pihak TNI AU belum bersedia memberikan penjelasan terkait peristiwa ini. Dihubungi melalui telepon selulernya, Kasi Operasional Detasemen AU Raci, Lettu Mugianto menjanjikan untuk menyampaikan klarifikasi pekan depan.
Diketahui, enam 6 desa di Kecamatan Rembang, Kraton dan Bangil kini tengah bersengketa lahan dengan TNI AU. Keenam dimaksud adalah Desa Raci, Pandean, Mojoparon, Curah Dukuh, Bendungan, dan Rejosari. (oel/asd)