Pasuruan (WartaBromo.com) – Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Pasuruan, Pranoto mengambil sikap politik berbeda dengan partai. Terkait hal ini, DPC PDI Perjuangan telah melaporkannya ke pusat.
Sekretaris DPC PDI-Perjuangan Kota Pasuruan Teddy Armanto menjelaskan, pihaknya telah melaporkan pembelotan yang dilakukan kader PDI-Perjuangan ke DPP dan menyerahkan sepenuhnya ke pusat.
“Yang jelas sudah kami laporkan ke DPD dan DPP,” kata Teddy saat dihubungi WartaBromo, Kamis (12/11/2020).
Teddy juga membantah anggapan yang menyebutkan ada konflik internal di tubuh DPC PDI-Perjuangan. Ia menyebut mulai DPC, PAC, hingga ranting PDI-Perjuangan masih solid dalam memenangkan TEGAS.
“Siapa bilang ada konflik internal di PDI? Kalau memang ada, tunjukkan di mana konflik itu. Kami masih solid kok,” imbuh Teddy.
Mencuatnya isu konflik internal di tubuh PDI-Perjuangan setelah tokoh senior partai berlogo banteng itu yakni Pudjo Basuki dan Luluk Maulidiyah memutuskan untuk mendukung Gus Ipul-Adi Wibowo di gelaran pilwali Kota Pasuruan 2020. Atas keputusan tersebut mereka berdua terancam dipecat.
Namun tak berhenti pada Pudjo dan Luluk, pada hari Selasa (10/11/2020) mantan Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Pasuruan, Pranoto, juga menyatakan sikap politik mendukung Gus Ipul-Adi Wibowo.
Ia mengatakan sikap politik itu diambil atas dasar polemik yang terjadi di tubuh PDI-Perjuangan. Bahkan ia juga mengaku jika langkah yang dilakukannya itu adalah upaya menyelamatkan PDI-Perjuangan.
Soal risiko yang bakal dia terima karena memilih sikap yang berbeda dengan partai ini, Pranoto mengaku siap. Apapun yang terjadi, ia mengaku ideologi PDI-Perjuangan tetap dipegang teguh.
“Yang perlu saya tekankan, saya tetap PDI-Perjuangan. Walaupun saya dipecat, sampai gepeng saya tetep banteng,” ujar Pranoto. (tof/ono)