Beji (WartaBromo.com) – Hamparan enceng gondok yang memenuhi Kali Wrati dinilai ikut berkontribusi banjir parah di Kecamatan Gempol-Beji, beberapa waktu lalu.
Bahkan, sampai Rabu (4/11/2020) malam, genangan di Desa Kedungboto, masih setinggi 90-120 sentimeter. Desa ini termasuk yang paling parah karena dilintasi Kali Wrati.
Untuk mempercepat laju air, pihak BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas turun ke lokasi guna membersihkan tumpukan enceng gondok di DAS sungai.
Saat WartaBromo ke lokasi Rabu (4/11/2020) siang, hamparan tanaman pengganggu sepanjang 300 meter itu berhasil dibersihkan.
Pembersihkan dilakukan dengan menggunakan ekskavator amfibi sejak pagi. “Kalau tidak begini air lebih lama surutnya,” kata Kepala Desa Kedungboto, Subandi.
Sekitar pukul 16.45, Kepala BBWS Brantas, Muhammad Rizal, didampingi Stafnya Ariyanto meninjau proses pembersihan eceng gondok yang menyumbat aliran sungai.
“Ini memang kewenangan kita, sekaligus membantu pihak pemerintah daerah dalam tanggap darurat, kita turunkan alat berat dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BBWS untuk membersihkan eceng gondok yang menyumbat, dan 1 pompa air kita sediakan di Desa Kedungboto,” ungkapnya kepada Wartabromo.
Lebih lanjut, Rizal menyatakan, banjir memamg dipicu oleh curah hujan yang tinggi. Sementara sungai Wrati daya tampungnya tidak mencukupi.
“Curah hujannya sekitar 112 mm, kalau sungainya dalam, tidak ada sedimentasi,” imbuhnya.
Untuk pengendalian banjir jangka panjang di Kabupaten Pasuruan, pihaknya sedang melaksanakan proyek pembangunan Kali mati Bangil Tak. “Masih dalam tahap larap,”pungkasnya. (oel/asd)