Pasuruan (Wartabromo.com) – Sengaja atau tidak, setiap orang pasti pernah menahan kencing. Namun, hal itu tak seharusnya menjadi kebiasaan lantaran risiko kesehatan mengintai.
Beberapa sumber menyebutkan, menahan kencing tidak membahayakan bagi orang dewasa sehat dengan organ urinaria normal. Hanya saja, ketika sudah menjadi kebiasaan, berbagai gangguan kesehatan dimungkinkan terjadi.
Sekadar diketahui, kandung kemih orang sehat dapat menampung 400 hingga 500 mililiterĀ urineĀ atau sekitar 2 gelas. Sementara anak-anak di bawah 2 tahun, kandung kemihnya hanya bisa menampung 4 ons cairan.
Nah untuk anak-anak usia di atas 2 tahun, tiap kali bertambah usia 2 tahun kemudian, organ urinarianya berkembang kapasitasnya menampung 6 ons air urine, hingga ia tumbuh dewasa.
Lantas, apa saja risiko kesehatan yang bisa menyerangnya sesorang lantaran menahan buang air kecil?
1. Kandung kemih melar
Menurut dokter ahli urologi Prof dr Djoko Rahardjo SpB, SpU (K) risiko pertama sering menahan pipis yakni kandung kemih yang melar. Kondisi ini merupakan kejadian awal sampai terjadi gangguan lebih lanjut, misal infeksi saluran kemih atau kerja pompa kandung kemih yang tidak lancar.
2. Inkontinensia urine
Inkontinensia urine adalah kondisi di mana kandung kemih kehilangan kontrol. Sehingga, seseorang akan kesulitan untuk menahan buang air kecil. Bahkan, seseorang bisa mengeluarkan urine tanpa disadari atau mengompol ketika bersin, batuk, atau tertawa.
3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Ketika seseorang sering menahan kencing, bakteri yang ada pada urine kian menimbulkan infeksi pada bagian kandung kemih. ISK biasanya ditandai dengan nyeri di perut bagian bawah, sensasi terbakar dan nyeri saat buang air kecil, volume urine yang dikeluarkan lebih sedikit, bahkan sesekali urine yang dikeluarkan mengandung darah. Risiko terkena ISK akan tinggi apabila orang tersebut tidak meminum cukup air.
4. Retensi urine
Retensi urine merupakan kondisi di mana kandung kemih tidak dapat mengosongkan diri sepenuhnya. Itu disebabkan tersumbatnya aliran urine yang bebas melalui kandung kemih dan uretra.
Salah satu gejala retensi urine yakni munculnya rasa tidak nyaman dan nyeri pada bagian bawah perut.
Sekadar diketahui, frekuensi buang air kecil setiap orang berbeda. Orang yang sehat biasanya buang air kecil sebanyak 4-10 kali per hari. Tapi, rata-rata melakukannya 6-8 kali per hari.
5. Batu ginjal
Bukan rahasia lagi kalau sering menahan pipis dapat menyebabkan batu ginjal. Pasalnya, ada proses pengendapan urine yang menumpuk dan tidak dapat mencairkan zat-zat seperti kalsium, oxalate, dan asam uric di dalam urine.
Ketika ukuran batu ginjal kecil, dokter akan menyarankan untuk minum air putih sesuai anjuran. Tapi, jika ukuran batu ginjalnya besar, maka dapat menyumbat saluran kemih. Penderita akan merasa sakit yang luar biasa ketika ingin buang air kecil. Solusinya, hanya dengan operasi pengangkatan batu tersebut.
6. Gagal ginjal
Gagal ginjal terjadi ketika ginjal sudah tidak bisa menyaring dan membuang kotoran-kotoran dari sisa pencernaan. Hal ini disebabkan seringnya menahan urine keluar. Proses pencernaan pun menjadi kacau lantaran tidak bisa menyaring kotoran sebagaimana mestinya.
Bagaimana, masih mau menahan buang air kecil? (bel/ono)