Probolinggo (wartabromo.com) – Angka konsumsi ikan di Kota Probolinggo masih dibawah rata-rata nasional. Arumi Bachsin Emil Dardak pun mengajak warga Bumi Banger lebih gemar makan ikan.
Berada di pesisir pantai, tak membuat konsumsi ikan di Kota Probolinggo tinggi. Data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, angka konsumsi ikan di Kota Probolinggo sekitar 44 kilogram per kapita per tahun. Catatan tersebut lebih rendah dari angka konsumsi nasional yang menyentuh 54 kilogram per kapita per tahun.
“Pencapaian konsumsi ikan di Kota Probolinggo ini sangat luar biasa. Harapan saya angka ini bisa terus meningkat,” sebut Arumi Bachsin, istri Wagub Jawa Timur Emil Dardak pada Selasa, 3 November 2020.
Karenanya ia mendorong warga Kota Probolinggo untuk gemar makan ikan. Ia menyampaikan mengonsumsi ikan setiap hari, bagus untuk kesehatan karena banyak mengandung vitamin dan mineral. Utamanya bagi anak dalam pertumbuhan, ibu menyusui, dan lansia.
“Percepatan peningkatan konsumsi pangan untuk membentuk pola makan bergizi dan berimbang. Dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya anak-anak serta menuntaskan stunting,” ungkap Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Jawa Timur itu.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Mohammad Gunawan Saleh mengakui konsumsi ikan di Jatim lebih rendah dari rata-rata nasional angka konsumsi ikan.
Ia menyebut minimnya konsumsi makan ikan di Jawa Timur, karena wilayah kabupaten/kota terdiri dari kawasan pedalaman dan pesisir. Padahal hasil ikan laut di Jawa Timur 400 ribu ton dari hasil tangkap dan hasil ikan budidaya mencapai 1,2 juta ton.
“Namun untuk wilayah pesisir angka konsumsi ikan di atas Jawa Timur seperti halnya Kota Probolinggo mencapai 44 kilogram. Bahkan di wilayah Madura mencapai 54 kilogram,” ungkapnya.
Sebelum masa pandemi, kata Gunawan, pihaknya fokus kampanye gemar makan ikan hanya di 10 wilayah yang masuk daerah stunting tinggi. Kini di tengah pandemi, program gemar makan ikan diratakan ke wilayah yang juga rawan pangan.
Peluasan kampanye dilaksanakan oleh Forikan Jatim dilaksanakan di 17 kota/kabupaten. Kota Probolinggo menjadi lokasi ke 8. Langkah ini ditempuh, karena saat pandemi terjadi penurunan ekonomi yang berimbas pada peningkatan angka stunting.
“Sehingga untuk wilayah yang tidak memiliki laut didorong mengembangkan untuk bisa membudidayakan ikan. Seperti di Bojonegoro, Kediri dan Ngawi,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Forikan Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin, berharap ketahanan pangan dan gizi masyarakat tetap meningkat meski masa pandemi COVID 19. “Selain itu, dapat menggerakkan sektor riil seperti pengolah, pembudidaya, dan nelayan,” sebutnya.
Sehingga Gemarikan bukan berisi slogan, tapi sebuah program nyata. Karena potensi ikan di Kota Probolinggo sangat besar.
“Mampu mengakomodasikan dan media memperkenalkan berbagai jenis olahan berbahan dasar ikan,” tandas istri Wali Kota Probolinggo itu. (lai/saw)