Pasuruan (Wartabromo.com) – Beberapa orang tua memilih memberikan tontonan tayangan tv kepada buah hati. Berbagai alasan pun mendasari orang tua membiarkan si kecil sering menonton tv.
Namun, siapa sangka kalau kebiasaan tersebut membawa dampak buruk bagi tumbuh kembang bayi. Dimitri Christakis dari Children’s Hospital di Seattle, mengungkpakan, bayi sebaiknya tidak sering diajak nonton TV. Pasalnya, bayi membutuhkan interaksi langsung dengan orang di sekitarnya.
“Otak bayi baru lahir bisa tumbuh tiga kali lipat lebih cepat hingga ia usia 2 tahun. Dan pertumbuhan otak itu terjadi sebagai respons langsung terhadap rangsangan eksternal dalam konteks pengalaman dunia nyata,” tutur Dimitri, dinukil dari kumparan.
Lantas, apa saja dampak sering menonton tv bagi bayi?
1. Berdampak pada perkembangan otak bayi
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, 2 tahun pertama anak merupakan masa penting bagi perkembangan otak. Mereka membutuhkan interaksi, bermain dengan orang lain, dan belajar dari hal-hal di sekitarnya.
Sehingga, ketika anak sudah disodorkan tayangan televisi di usia ini, tentu dapat mencuri waktu si kecil untuk eksplor. Tak hanya itu, sering menonton tv juga dapat menghambat keterampilannya untuk tumbuh secara intelektual, sosial, dan emosional
2. Pemikiran kritisnya terganggu
Ketika bermain dan berinteraksi dengan orang lain, bayi belajar banyak hal. Mulai dari hukum sebab akibat, sampai mengenal emosi. Namun, dengan menonton tv, buah hati akan kehilangan momen ini.
3. Perkembangan bahasa tak menunjukkan kemajuan
Bayi akan belajar bahasa ketika ia berintraksi dengan orang lain. Menonton tv dan mendengarkan tayangan di televisi secara pasif tidak membuatnya belajar bahasa. Bayi belajar bahasa melalui ucapan orang dewasa yang disederhanakan serta diucapkan dengan benar. Jika bayi keseringan menonton tv, pencapaian tersebut tidak akan diraih.
4. Berkurangnya kemampuan intelektual
Selain perkembangan bahasa yang terganggu, sering menonton tv juga dapat menurunkan kemampuan intelektual. Pasalnya, televisi dinilai dapat mendistorsi realita dengan penggambaran dunia kartun yang tidak nyata. Padahal, otak bayi akan merekam kartun yang tak nyata itu sebagai dunia nyata.
5. Hilang fokus
Seorang terapis wicara dan bahasa di London, Dr. Sally Ward, menyebutkan, televisi memengaruhi fokus si kecil. Itu lantaran suara televisi dinilai dapat menenggelamkan interaksi antara orang tua dan anak. Padahal, interaksi tersebut penting dilakukan untuk perkembangan bahasanya.
Jadi, sebelum memberikan tontonan tv pada si kecil, pastikan usianya sudah lebih dari 2 tahun. (bel/ono)