Pasuruan (Wartabromo.com) – Masa pandemi seperti saat ini kerap membuat masyarakat apriori untuk datang ke rumah sakit. Sekadar untuk berobat atau kontrol rutin, mereka berpikir yang macam-macam atau khawatir tertular Covid-19.
Mind set masyarakat ini yang perlu terus diberikan pemahaman. RSUD Bangil mencoba memberikan edukasi secara masif. Rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Pasuruan ini memberikan penegasan kepada masyarakat, bahwa tidak perlu khawatir datang ke rumah sakit.
“Jangan takut ke rumah sakit. Kami sudah menerapkan protokol kesehatan sejak pertengahan Maret 2020 lalu,” ujar Plt Direktur RSUD Bangil, dr Arma Roosalina, MKes saat ditemui wartabromo.com, Senin (26/10).
RSUD Bangil berani menjamin keamanan pasien atau masyarakat yang datang. Karena rumah sakit ini sudah lama memisahkan antara ruang perawatan pasien Covid-19 dan non Covid. Pemisahan itu bisa dilihat dari gedung depan dan belakang.
“Jadi akan tetap aman. Kami akan melindungi Anda. Keamanan pasien adalah prioritas kami,” tegasnya.
Pasien atau keluarga pasien yang datang lebih dulu akan dicek suhu tubuhnya. Harus cuci tangan. Dan menjaga jarak 2 meter. Jika membutuhkan informasi, di lobi RSUD Bangil ada petugas yang siap memberikan informasi secara langsung.
Saat berada di lobi RSUD Bangil, para pasien atau masyarakat lebih dulu menuju loket pendaftaran. Disediakan ruang tunggu jika antre. Bagi yang ingin ke lantai atas, disediakan lift, namun secara bergantian.
Untuk meningkatkan keamanan dan kenyaman di setiap layanan, RSDU Bangil sudah menerapkan SOP (standard operasional prosedur). Pertama, petugas menggunakan alat pelindung diri. Kedua, Pemberian pembatas jarak di setiap pelayanan. Ketiga, decontaminasi semua ruangan (disemprot). Keempat, sirkulasi udara dan cahaya masuk yang memadai.
Sementara, untuk pasien Covid-19 sudah disediakan ruangan di belakang. Yakni menempati gedung pelayanan terpadu jantung dan paru.
“Kesehatan dan keselamatan kita di atas segalanya. Kami RSUD Bangil telah memisahkan lokasi dan petugas pasien covid dan non covid. Oleh sebab itu, tidak perlu lagi takut berobat dan kontrol rutin di RSUD Bangil,” tegas dr Arma.
Kemudian tentang pemulasaraan jenazah, dr Arma menegaskan RSUD Bangil sudah memiliki mesin otomatis untuk memandikan jenazah Covid-19. Pemulasaran jenazah ini sudah sesuai dengan syariat agama islam. Praktik pemulasaraan jenazah ini juga pernah disosialisasikan ke para pejabat pemkab, para kiai, dan ulama di Kabupaten Pasuruan.
Mesin pemulasaraan ini diberi nama Plaza.com. Singkatan dari pemulasaran jenazah Covid-19 otomatis. Mesin ini berukuran 2×1 meter. Dirancang tertutup, dilengkapi tombol On-Off. Terdapat saluran pengalir desinfektan, sabun, dan air. Kemudian dilengkapi pelindung bahan akrilik, sabun, dan batasan pengaman.
Terlihat pula alat untuk meratakan aliran air atau pancuran. Serta alat untuk merubah posisi jenazah ke kanan dan ke kiri tanpa harus ada kontak fisik.
Wakil Bupati Pasuruan, KH Mujib Imron mengapresiasi langkah RSUD Bangil dalam pemulasaraan jenazah dengan mesin otomatis ini. “Kami mengapresiasi terhadap hasil koordinasi antara RSUD Bangil dengan petugas, kiai-kiai dan ulama ini bisa dibuat sarana pemulasaraan jenazah, khususnya pemandian jenazah yang memenuhi kriteria syariat islam dan protokol kesehatan,” tegas Gus Mujib.
“Saya kira ini luar biasa. Bahkan mungkin satu-satunya di Indonesia. Luar biasa RSUD Bangil,” imbuhnya.
Nah, bagi pelanggan dan masyarakat sekitar RSUD Bangil. Jangan khawatir, bahwa jenazah Covid-19 di rumah sakit tidak dimandikan. Itu tidak benar.
“Karena kami telah memandikan jenazah Covid-19 sesuai syariat agama islam. Kami petugas instalasi pemulasaraan jenazah memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan syariat Islam,” tegas H Saiful, petugas instalasi kamar jenazah.
RSUD Bangil peduli dan berkualitas dalam pelayanan. Pelayanan di RSUD Bangil terbaik, aman, dan nyaman.