Pasuruan (WartaBromo.com) – Berita begini penampakan lereng penanggungan yang dikeruk jadi tambang menuai banyak kecaman dari warganet.
Dalam postingan facebook Wartabromo, Rabu (21/10/2020) pukul 21.58, artikel yang dibaca lebih dari 7.500 kali itu disukai lebih dari 200 orang dan dibagikan sebanyak 21 kali.
Tak hanya itu. Laporan yang menampilkan ‘wajah’ lereng Gunung Penanggungan juga mendapat 63 komentar yang sebagian besar bernada kecaman.
Baca: Hutan Ini Dilepas Hanya Demi Tambang Sirtu
“Kelakuan manusia-manusia serakah,” tulis pemilik alun Fahmi Bachtiar di kolom komentarnya.
Akun lain bernama Dicky Ku menulis, “kok bisa dapat ijin gitu, loh? Itu namanya pengrusakan hutan. Padahal itu lahan aktif! Perlu diusut dan ditelusuri, sp yg memberi ijin..???” komentarnya menanggapi postingan wartabromo.
Tanggapan senada ditulis oleh akun bernama Najib Lakone, “Gunung e ajurr wes… gara2 rupiah, semua dkeruk habissss,” tulisnya.
Baca juga: Desak Pelepasan Hutan untuk Sirtu Dibatalkan
Warganet lain mencoba mencoba mewanti-wanti dampak dari penambangan. Akun bernama Arif Rahman Hakim mewanti akibat dari penambangan bisa menyebabkan banjir dan longsor.
“Nanti kalo ada longsor atau banjir bandang dibilang musibah. Padahal manusia nya sendiri yang serakah,” tulisnya.
Beberapa warganet juga mengumpat seperti yang ditulis oleh Abdul Rahman. “Kurang ajar,” tulisnya pendek.
Akun bernama Isang MapanjiJayabhaya mengomentari pendek bahwa penambangan telah melampaui batas.
“Parah.. kebacut,” tulisnya.
Tanggapan bernada pasrah datang dari akun Rosy Rosa. Ia meratapi kerusakan yang ditimbulkan dari penambangan.
“Ya Allah keindahan Alam dirusak oleh orang2 yg tamak akan uang ,jika alam sudah murka maka orang2 yg gk bersalah ikut kena imbasx,” tulisnya.
Setali tiga uang, pemilik akun Diah Kholilur Rahman menuliskan komentar bernada satir. “Wiiih keren apik iku. Feeling good lakasut. Teruskan lur. Aku mung rakyat biasa iso e nerimo kenyataan,” tulisnya.
Ragam kecaman dari warganet ini setidaknya bisa menjadi pertimbangan bagi pemangku kepentingan agar lebih bijak dalam mengambil keputusan. (oel/asd)