Dalam videonya, diceritakan fenomena praktik money politik dengan mendatangi satu per satu rumah warga. Para warga yang didatangi, ada yang menerima uang suap itu. Bahkan dari semua calon diterima. Namun ada yang menolak dengan memberikan tausiyah. Ada yang menerima kehadiran para pesuap itu, lalu divideokan sebagai bukti suap.
Serta ada juga yang menolak uang suap tersebut dan langsung menelepon polisi.
Dipenghujung video, mereka berpesan bahwa dalam menyukseskan pilkada, kita butuh pengawasan bersama. Bukan tutur kata manis yang disajikan. Ini tentang masa depan yang butuh sebuah perencanaan matang.
“Siapapun yang terpilih, pemimpin memikul tanggung jawab yang besar. Jika suap demi jabatan semata, apakah harga diri anda hanya sebatas uang suapan belaka?” begitu tutur salah satu tokoh dalam video tersebut.
Nah, menarik bukan. Sinopsis dari para peserta ini akan kami tayangkan secara bersambung. Dan kami masih menerima karya videografi anda semua. Batas akhir pengiriman ditunggu sampai Kamis besok (15/10).
Event virtual yang menarik ini digagas oleh Bawaslu Kota Pasuruan yang bekerjasama dengan Warta Bromo.
Kiriman video peserta lainnya bisa dikirim ke alamat wartabromo.com/lomba-bawaslu. Atau bisa langsung ke kantor Warta Bromo, Jl Panglima Sudirman Kav 17 Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan. Jika ada yang belum jelas, hubungi contac person kami: 0821-9918-2494. (day/*)