Pasuruan (WartaBromo.com) – Imbauan untuk tidak menggunakan masker scuba langsung berimbas pada para pedagang. Omzet penjualan mereka turun drastis.
Sebelumnya, dikutip dari detik.com, Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan masker scuba atau buff tidak disarankan karena hanya satu lapis.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, efektivitas penggunaan masker scuba hanya mencapai 0-5 persen dalam mencegah penularan Covid-19.
Tak pelak, pengumuman itu berimbas pada omzet penjualan masker scuba para pedagang. Seperti dialami Sarwono, salah satu pedagang masker yang mangkal di depan makam Pogar, Bangil.
Ia mengatakan, sebelum himbauan itu, ia bisa menjual masker scuba sampai 20 lusin sehari. Dengan harga Rp 5.000, keuntungannya bisa mencapai Rp 100 ribu.
“Kalau sekarang (setelah himbauan) cuma 1 lusin, keuntungan sehari 40-50 ribu rupiah,” ungkap Sarwono (40) ketika ditemui WartaBromo, di lapaknya.
Untuk bisa bertahan, ia pun bersiasat dengan berjualan layang-layang. Sehari ia bisa menjual 4-5 layang-layang dengan keuntungan Rp 20-25 ribu.
Di tempat lain, Maslakhah (19), pedagang masker di pinggir jalan sebelum rel kereta api Latek, juga mengungkapkan hal senada. Penjualannya turun setelah ada himbauan tersebut.
“Dulu bisa dapat Rp 90 ribu sehari, kalau sekarang cuma Rp 40 ribu, Rp 50 ribu jarang sekali,” ungkap Maslakhah kepada Wartabromo, Rabu (7/10/2020).
Sejak himbauan tersebut, ia memilih menambah penghasilan dengan berjualan es tebu. Dari berjualan es, ia bisa mendapat keuntungan Rp 50 ribu sehari. (oel/asd)