Dari diskusi itu, Adi sangat memahami kegelisahan kaum milenial saat ini. “Mereka harus menjadi kontrol politik. Anak-anak muda harus menjadi ujung tombak dan pioner bagaimana menciptakan kondisi politik yang sehat,” jelasnya.
Usai diskusi itu, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi generasi milenial SIAP (Saifullah-Adi Paskot).
Pagi harinya, sebenarnya pasangan Saifullah Yusuf-Adi Wibowo berbagi tempat kampanye di beberapa titik. Gus Ipul memilih blusukan ke gang-gang dan kampung-kampung. Di antaranya di kelurahan Pekuncen dan Karanganyar- Panggungrejo, Kepel – Bugul Kidul.
Sementara, Adi Wibowo banyak blusukan di pasar Kebongagung, Karangketuk, dan pasar mebel. Di beberapa pasar, Adi lebih menekankan soal pentingnya protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Rombongan Adi dan tim pemenangan kemudian membagikan masker dan hand sanitizer kepada para pedagang. Selain itu, Adi dan pedagang berdialog. Saling tegur sapa dengan penjual dan pengunjung di pasar.
“Banyak hal yang perlu dibenahi di pasar tradisional. Mulai penataan parkirnya. Lapaknya, hingga infrastrukturnya seperti plafon yang kelihatan ada yang mau ambrol. Kasihan pedagang nanti kalau sampai tidak dibenahi,” tegas Adi kepada para pedagang.
Ia juga melihat kualitas dan cita rasa ukiran kayu dari pasar mebel. Menurutnya, hasil pengerajin mebel yang ada di pasar Bukir sebenarnya tidak kalah dengan sentra mebel di Jepara Jawa Tengah.
“Kualitasnya tidak kalah dengan Jepara. Tinggal bagaimana sentuhan dan perhatian dari instansi terkait. Mulai pembinaan, pendampingan serta pemasarannya biar lebih maksimal,” tegas Adi. (don/day/*)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
