Wonomerto (wartabromo.com) – Manajemen PT Jawa Lily Furniture di Desa Sepuh Gembol, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo menutup sementara operasional pabrik. Langkah ini dilakukan untuk mempermudah proses penyelidikan yang dilakukan oleh polisi.
“Selain karyawan libur, area gudang finishing yang terbakar kemarin sudah terpasang garis polisi,” ungkap Humas PT Jawa Lily Furniture, Alfin Hidayati pada Kamis, 1 Oktober 2020.
Alfin berharap penyelidikan oleh kepolisian segera tuntas. Sehingga penutupan pabrik tersebut tidak berlangsung lama.
Pihaknya, kata Alfin, akan memulai kembali kegiatan operasional setelah proses penyelidikan sudah selesai. Jika terlalu lama tutup, banyak karyawan yang merupakan penduduk setempat, akan menganggur.
“Bukan kita tidak berduka, tetapi pabrik juga menanggung banyak pekerja. Jika pabrik tutup terlalu lama, pengangguran banyak dan keluarga kehilangan mata pencaharian. Begitu polisi menyatakan sudah boleh dibenahi dan police line dibuka, kami akan melakukan pembenahan dan pembersihan serta memanggil kembali karyawan,” tuturnya.
Kapolsek Wonomerto, IPTU. Agus Wahyono mengamini jika penutupan pabrik dilakukan untuk mempermudah proses penyelidikan oleh pihaknya. Jika banyak karyawan yang bekerja, dikhawatirkan proses itu tidak maksimal. “Ya ditutup hingga proses selesai,” ujarnya.
Polres Probolinggo Kota sendiri sudah meminta bantuan ke tim Labfor Polda Jatim untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran, untuk mendapatkan kejelasan apakah ada unsur kelalaian dalam peristiwa yang menyebabkan 2 karyawan tewas tersebut.
“Besok tim Labfor Polda Jatim akan datang ke sini. Kalau kemarin yang dari Polda hanya ke kamar mayat, tidak ke TKP,” jelas Kapolsek.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, kebakaran hebat melanda PT. Jawa Lily Furniture pada Rabu siang. Kebakaran itu, terjadi di bagian finishing. Diduga karena mesin blower overhead. Sehingga memicu percikan api. Si jago merah yang tidak terkendali akhirnya menyebar meludeskan seluruh ruangan.
Dua karyawan perempuan menjadi korban kebakaran. Korban tewas dengan kondisi mengenaskan, dengan posisi berdekatan. Tubuh keduanya pun tidak bisa dikenali lagi. (lai/saw)