Maramis Ditutup, Omzet PKL Meredup

1314

Kanigaran (wartabromo.com) – Ditutupnya Taman Maramis, berdampak pada roda perputaran ekonomi warga sekitar. Kalangan pedagang kecil atau PKL di antaranya yang terdampak.

Salah satu PKL mengungkapkan, sedari pagi hanya ada dua pembeli. Padahal biasanya, dagangannya sudah berkurang separuh. “Padahal ini kan bukan karena aksi kriminal atau kejahatan. Kenapa harus ditutup mas. Kan yang kena imbasnya kami ini, pedagang kecil,” keluh salah satu PKL, Didik pada Senin, 7 September 2020.

Didik menyayangkan ada hal tak senonoh terjadi hingga pemerintah melakukan penutupan. Namun, nenurut hemat Didik, taman lebih baik tetap dibuka dengan penjagaan yang diperketat. Apakah ada pos Satpol PP, atau penjagaan lainnya.

Tak hanya dirinya merasakan dampak. Semua pedagang di lokasi tersebut mengeluhkannya. Itu karena banyak warga atau pengunjung yang memilih putar balik. Sebab sejauh ini, Taman Maramis menjadi lokasi favorit warga untuk sekadar melepas penat. Atau mengajak bermain anak-anaknya yang masih kecil.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, anggota Komisi I DPRD Kota Probolinggo, Elyas Adtyawan mengatakan, harusnya permasalahan itu bisa disikapi dengan lebih baik.

“Idealnya penutupan bukan menjadi reaksi awal akan kejadian ini. Ada tahapan yang bisa dilakukan. Mulai dari pemasangan kamera pengawas atau CCTV, menambah kegiatan bermanfaat di Taman Maramis, juga bisa. Untuk mengurangi spot sepi yang berpotensi disalahgunakan sebagai tindak asusila,” jelasnya.

Selain itu, politisi Nasdem ini juga bilang, untuk menunjang estetika wilayah, pedagang yang ada setidaknya bisa diakomodir di satu titik, sehingga tidak mengganggu pengguna jalan. “Harapannya apa, agar masyarakat bisa mendapat efek positif dari keberadaan taman itu. Sesuai dengan harapan pemerintah, terkait tujuan didirikannya taman itu sendiri,” tutup Elyas. (lai/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.