BEJI (Wartabromo.com) – Reses Masa Sidang I tahun Sidang 2020/2021 seharusnya dijalankan seluruh anggota dewan. Salah satu tujuannya, dewan ingin mendekat dengan konstituen. Menyerap aspirasinya dan menyampaikan gagasannya kepada seluruh konstituen di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing.
Salah satu yang intens untuk menyapa konstituen adalah Nik Sugiharti. Ketua Fraksi Partai Golkar Kabupaten Pasuruan ini hadir reses di Dese Ngembe Kecamatan Beji. Acara Reses yang dijadwalkan mulai 3,4,5 September ini dipusatkan di Balai Desa Ngembe Kecamatan Beji.
Reses kali ini menghadirkan Kepala Desa, Ketua Tim Penggerak PKK, Kepala Wilayah (Kawil) atau Kasun dan tokoh masyarakat. Hadir pula para perangkat desa dari 6 Desa di Kecamatan Beji dan Kader GEDAR di kecamatan setempat.
Dalam kesempatan itu, Nik menyampaikan pentingnya bersikap arif dan bijaksana bagi seluruh perangkat di pemerintah desa. Terutama dalam menyikapi Inpres (Instruksi Presiden) nomor 4/2020, Inpres ini berisi tentang Refocussing kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Juga impelementasi dari PMK RI nomor 38/PMK-02/2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan.
“Utamanya yang berkaitan dengan penundaan pelaksanaan program-program pembangunan akibat wabah Covid-19. Itu semua sudah saya sampaikan dalam kegiatan reses ini,” tegas politisi yang berangkat di Dapil Gempol, Beji, Bangil ini.
Politisi perempuan asal Kejapanan Gempol ini menambahkan akan pentingnya para perangkat desa untuk menjadi pelopor dan pahlawan Covid-19. Khususnya dalam menerapkan dan melaksanakan protokol kesehatan yang benar. “Minimal memberikan contoh pada masyarakat dalam menghadapi kehidupan era normal baru (New Normal) ini,” sarannya.
Dalam reses tersebut, Nik juga membuka ruang diskusi dan Tanya jawab. Salah satu bahan diskusi penting dalam reses kali ini adalah upaya-upaya untuk mencari terobosan sumber dana pembangunan selain dari APBD. Misalnya menghimpun dana-dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau sumber dana lain yang sah. “Mengingat sangat terbatasnya APBD yang tersedia. Khususnya pada saat ini saat menghadapi Wabah Covid-19 ini,” tegasnya. (day/*)