Kraksaan (wartabromo.com) – Warga Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo luruk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan, pada Rabu, 2 September 2020. Mereka tidak terima dua orang kerabatnya divonis terkonfimasi positif Covid-19.
Puluhan warga itu terlibat adu mulut dengan petugas kepolisian yang berjaga di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Mereka memaksa masuk ke dalam rumah sakit plat merah itu.
Aksi nekat warga dipicu oleh adanya 2 warga di perkampungan nelayan yang dinyatakan konfirmasi positif Covid-19. Keduanya yakni seorang wanita paruh baya berinisial SI dan seorang lelaki dengan inisial KK.
Sebelum dirawat di RSUD Waluyo Jati, keduanya menjalani perawatan medis di rumah sakit lain.
“Di rumah sakit lain, penyakitnya hanya sakit lambung. Tapi setelah dirawat di sini selama 5 hari dari sekarang sudah dinyatakan positif Covid-19. Bahkan akan dipindahkan ke rumah karantina di Kecamatan Gending,” ujar HO, menantu SI saat ditemui di RSUD Waluyo Jati.
HO mengatakan pihaknya hanya ingin melihat hasil tes yang menyatakan SI terpapar Covid-19. Namun, pihak rumah sakit tak bersedia menunjukkannya. Sehingga pihak keluarga yang kaget mendengar SI terkonfirmasi Covid-19, bergerak melakukan penjemputan.
“Kami kan malu tiba-tiba mertua dinyatakan positif Covid-19, makanya kami jemput. Massa yang datang ke sini bukan orang lain, keluarga semua,” tandas HO.
Emosi warga mereda setelah tokoh masyarakat setempat, turun tangan. Dengan memediasi dan memberikan pemahaman kepada warga. Sekitar pukul 20.00 WIB, warga perlahan mulai meninggalkan rumah sakit yang sudah 2 kali lockdown itu.
“Pemahaman terkait bahayanya Covid-19 dari masyarakat Desa Kalibuntu memang masih rendah. Tetapi setelah diberi pengertian dan arahan, mereka bisa memahami dan bisa menerima,” ungkap Syamsul Arifin, tokoh masyarakat Desa Kalibuntu, (cho/saw)