Soal Tembakau Murah, APTI Desak Pemerintah dan Dewan Turun Tangan

1580

Kraksaan (wartabromo.com) – Hasil panenan tembakau milik petani Kabupaten Probolinggo tak terserap dan dihargai murah. Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo minta pemerintah daerah dan dewan setempat turun menanganinya.

“Ya pemerintah dan dewan harus turun tangan. Persoalan petani tembakau yang sedang resah harus mendapat solusinya. Karena ada yang aneh dalam pandangan kami,” kata HM. Mudzakkir kepada wartabromo.com pada Selasa, 1 September 2020.

Keanehan itu, kata Mudzakkir, terlihat ketika pabrikan rokok besar mengulur waktu pembukaan gudang. Pembukaan ini, merupakan tanda jika pabrik sudah siap membeli hasil panen tembakau. Saat ini, malah tak satu pun gudang milik pabrik rokok yang menyerap tembakau petani.

“Kan aneh, ketika awal panen harga tembakau rajangan terbeli di kisaran Rp28 ribu-Rp35 ribu. Nah, ketika sudah memasuki panen raya, gudang malah mengulur-ngulur waktu untuk buka,” ujar pria asal Kecamatan Krejengan itu.

Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo, Wahid Nurrahman mengatakan, pihaknya tak tinggal diam terhadap penderitaan petani. Pihaknya sudah menghubungi pengelola gudang. Info yang diterimanya, mereka masih mempersiapkan diri untuk buka. Karena saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.

“Sudah saya hubungi salah satu pihak gudang tembakau. Dalam waktu dekat akan dibuka. Memang sekarang agak ketat prosedur kesehatannya, karena wabah corona. Gudang tidak ingin jadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Kabupaten Probolinggo,” terang Wahid.

Selain itu, mereka juga akan dipanggil ke kantor DPRD Kabupaten Probolinggo pada Rabu, 2 September. “Besok kami panggil mereka untuk dengar pendapat. Gudang secepatnya harus buka, agar hasil panen tembakau terserap maksimal dengan harga yang layak,” tandas politisi Golkar itu. (cho/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.