Pasuruan (WartaBromo.com) – Dicanangkan sejak pemerintahan Orde Baru, kesadaran warga Kota Pasuruan untuk menjadi akseptor Keluarga Berencana (KB) cukup rendah.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang bersumber dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) tingkat kepesertaan aktif dari Pasangan Usia Subur (PUS) hanya mencapai 15, 3 persen.
Berdasar pendataan oleh BPS tahun 2019 lalu, jumlah PUS pada 2019 mencapai 32. 135. Dari jumlah tersebut, hanya 4. 830 yang tercatat sebagai peserta KB aktif.
Sejauh ini Kecamatan Panggungrejo tercatat sebagai wilayah dengan peserta terbanyak. Mencapai 1. 696 (18, 11 persen). Disusul Kecamatan Purworejo, 1. 228 (14, 39 persen); Gadingrejo, 1. 226 (13, 61 persen); dan Bugul Kidul, 680 (13, 02 persen).
Bagaimana dengan penggunaan alat kontrasepsi?
Merujuk sumber data yang sama, penggunaan kondom tidak begitu diminati. Tercatat, dari 4. 830 PUS yang aktif sebagai peserta KB, hanya 9, 48 persen yang memilih kondom sebagai alat kontrasepsi.
Paling banyak adalah KB suntik. “KB suntik merupakan jenis KB yang paling diminati oleh akseptor KB Kota Pasuruan yaitu sebesar 50,31 persen,” tulis BPS.
Berada di urutan kedua adalah KB pil. Angkanya 19,79 persen dan Implan
10,72 persen, sisanya sebesar 19,17 persen tersebar merata pada alat kontrasepsi yang lain. (tof/asd)