Ary menuturkan, dengan banyaknya potensi kotoran yang dihasilkan menjadikan pengolahan sebagai hal yang penting. Sebab, jika tidak, keberadaannya akan berpotensi mengakibatkan pencemaran terhadap udara dan sumber air tanah. Sebagai akibatnya, berdampak pada penurunan kualitas air.
Menurut Ary, parameter penurunan kualitas air tersebut umumnya berdasarkan kandungan fecal coli, total coliform, BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand) dan H2S. Air sungai yang tercemar oleh sampah organik biasanya akan berbau tidak sedap. Hal itu disebabkan karena naiknya kadar BOD.
“Jika kadar BOD tinggi atau melebihi ambang batas, dampaknya adalah tumbuhan atau hewan-hewan yang tumbuh di air akan sulit hidup, bahkan akan mati karena kekurangan oksigen,” jelas Ary. (*) ke halaman awal
.
.