Pasuruan (WartaBromo.com) – Tanggal 17 Agustus senantiasa diperingati sebagai hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Tahun ini, adalah yang ke-75 sejak naskah proklamasi dibacakan Soekarno-Hatta 1945 silam.
Pertanyaannya, dari mana nama Indonesia berasal dan siapa yang pertama kali mempopulerkannya?
Sejauh ini tidak banyak artikel atau ahli sejarah yang mengupas asal muasal penyebutan Indonesia yang kemudian dipakai sebagai nama negara berpenduduk 260 juta lebih ini.
Salah satu referensi itu bisa ditemukan dalam buku Mohammad Hatta: Politik, Kebangsaan, Ekonomi (1927-1977), tepatnya pada artikel berjudul “Tentang Nama Indonesia”.
Pada mulanya, orang-orang lebih banyak menyebut negara kepulauan ini populer dengan sebutan nusantara. Sampai kemudian Belanda memberi cap dengan Hindia-Belanda.
Adalah James Richardson Logan (1819-1869), orang yang pertama kali memperkenalkan nama Indonesia tahun 1850 silam.
Oleh Logan, nama Indonesia ia pakai tatkala menulis dalam Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), terbitan Singapura.
Mengutip Kompas.com, Logan sendiri merupakan editor majalah Penang Gazzette, Malaysia.
“Nama yang diperkenalkan adalah Indonesia untuk menyebut Kepulauan Hindia yang waktu itu merupakan jajahan Belanda sehingga disebut Hindia-Belanda,” terang Peter Carey, sejarawan Universitas Oxford, seperti dilansir dari Kompas.com
Keputusan Logan untuk menggunakan Indonesia sejatinya sebagai identifikasi negara kepulauan nusantara. Sebab, nama Hindia-Belanda acapkali menimbulkan salah paham karena merujuk pada India. Karena itu, Logan merasa perlu untuk memberi sebutan tersendiri.
Seorang bangsawan Inggris, George Samuel Windsor Earl sejatinya juga sempat memberi identifikasi terhadap negara jajahan Belanda ini.
Didi Kwaryanada, sejarawan asal Yayasan Nation Building (Nabil) mengatakan, ada dua opsi nama yang sempat diusulkan oleh Earl. Yakni Indunesia atau Malayunesia.
Tetapi, Logan lebih cenderung memilih Indunesia dengan mengganti huruf “u” dari nama tersebut menjadi “o” karena pertimbangan fonologi.
Belakangan, nama Indonesia semakin populer berkat seorang etnolog asal Jerman, Adolf Bastian. Bastian menuliskannya melalui bukunya, Indonesien Oder Die Inseln Des Malayischen Archipels dan Die Volkev des Ostl Asien (1884).
Pada 1924, nama Indonesia kemudian dipakai nama sebuah koran Indonesia Merdeka milik Perhimpunan Indonesia.
Penggunaan ‘Indonesia’ akhirnya banyak dipakai para tokoh pergerakan, serta saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Sampai kemudian, secara resmi dipakai saat teks proklamasi dibacakan Presiden Pertama RI, Soekarno-Hatta, 17 Agustus 1945 silam (asd/asd)